Beranda Opini

Dilema Perubahan Paradigma Pendidikan Indonesia pada Masa Disrupsi Covid-19

0

Kedua, gagasan Collaboration Innovation, ini berupa upaya untuk menghadirkan pengalaman baru melalui kolaborasi dan kokreasi antar sekolah yang sejenis baik secara mandiri per-sekolah maupun per-propinsi/kabupaten/kota.

Seperti penyiapan bahan ajar/modul bersama, penyelenggaran kelas bersama, masyarakat/DUDI berpartisipasi sebagai pengajar, saling berbagi buku pelajaran dan seterusnya.

Inti dari inovasi ini adalah menyatukan sumber daya dan kekuatan melalui kolaborasi dan kokreasi. Inovasi ini adalah langkah cerdas untuk menciptakan extraordinary value ke masyarakat, khususnya para siswa yang tidak mungkin diwujudkan jika masing-masing sekolah berjalan sendiri-sendiri.

Selain itu, gagasan ini akan lebih dominan dilakukan oleh Pemerintah untuk menangani pendidikan di daerah khusus/3T. Inovasi ini dapat dipersiapkan dan dapat dilakukan sejak momen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajar baru yang akan segera dimulai pada juni 2020.

Ketiga, gagasan Model Bussiness Innovation, ini berupa pivot proses bisnis inti yang sudah tidak bisa dijalankan lagi, maka Sekolah harus move-on, tidak boleh berdiam diri. Sekolah dapat melakukan inovasi proses bisnis berupa pembelajaran secara online (onlineschooling) dengan menggunakan platform digital. Kedua, peran orang tua yang semakin besar dalam proses pembelajaran anak (home-schooling).

Ke depan, Jika sekolah fisik tidak lagi relevan, maka platform online learning/online course yang dilengkapi dengan licensed certification akan booming. Orang tua lebih memilih menyekolahkan anak di rumah, karena orang tua dapat memantau langsung milestone anak. Tentu saja, keberhasilan gagasan ini terletak adanya dukungan regulasi dari Pemerintah.

Peristiwa besar dunia sering kali menjadi titik awal perubahan untuk inovasi cepat. Meskipun belum terlihat apakah gagasan Survival Innovation di dunia pendidikan menjadi salah satu titik awal revolusi pendidikan Indonesia pasca pandemi Covid-19.

Baca juga:  Menanamkan Mental Health AUD Melalui Kreativitas Guru di Pandemi Covid-19

Namun yang jelas bahwa melalui pandemi ini, Dunia Pendidikan Indonesia dapat mengambil pelajaran penting, akan penting dan mendesaknya penyebaran pengetahuan lintas batas, lintas usia, dan lintas semua bagian masyarakat.

Jika teknologi pembelajaran online dapat berperan pada masa pandemi Covid-19, maka tugas semua pihak untuk terus menggali potensi penuhnya.

Akhirnya, melalui gagasan Survival Innovation dapat diusulkan sebuah model pendidikan hybrid yang menjadi bagian integral tidak terpisahkan dalam sistem pendidikan Indonesia, dimana pembelajaran offline tradisional dan e-learning dapat berjalan seiring setelah pandemi COVID-19.

“Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2020”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini