Beranda Headline

Psikiater ke ASN: Perselingkuhan Bisa Sebabkan Stroke Hingga Bunuh Diri

0
Psikiater RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, dr Santi Yuliani saat menjelaskan bahaya perselingkuhan dalam webinar yang digelar KASN, Rabu (30/8/2023)-f/istimewa-screenshot_youtube kasn

TANJUNGPINANG (HAKA) – Psikiater Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, dr Santi Yuliani, mengatakan, perselingkuhan sangat berdampak buruk secara individu, baik itu terhadap korban maupun pelaku.

Dia menegaskan, pelaku perselingkuhan, dalam jangka panjang dapat mengakibatkan stress hingga terjangkit sakit jantung, depresi, dan stroke.

“Bahkan bisa sampai suicide (bunuh diri, red) karena tak bisa menyelesaikan masalah perselingkuhannya,” katanya dalam webinar bertajuk “Perselingkuhan ASN: Cinta Terlarang, Masalah Menghadang” yang ditayangkan di YouTube KASN, Rabu (30/8/2023).

Lebih lanjut ia mengutarakan, perselingkuhan merupakan pelanggaran sebuah kepercayaan, pengkhianatan atau pemutusan kesepakatan dalam sebuah hubungan.

“Terdapat tiga tahapan ketika seseorang melakukan selingkuh, yaitu lust (nafsu), attraction (ketertarikan), dan attachment (keterikatan),” jelas alumni Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM ini.

Dia menguraikan, fase lust adalah pintu masuk perselingkuhan, yang merupakan kondisi psikologis yang memunculkan nafsu karena hormon testosteron dan estrogen mendominasi.

Kemudian, pada fase attraction, seseorang akan makin mencari tahu mengenai informasi tentang orang yang menarik baginya sebagai bentuk reward.

“Begitu dilanjutkan, seseorang akan masuk ke emotional affair,” ucapnya.

Pada tahap emotional affair tersebut, sambungnya, seseorang yang selingkuh biasanya akan mulai berdandan ke kantor, mulai bohong ke pasangannya, mulai menghabiskan waktu di kantor lebih lama.

“Kalau bisa dinas di luar kota, atau mulai texting-texting tanpa diketahui pasangannya,” tutur lulusan Spesialis I Ilmu Kedokteran Jiwa UGM Yogyakarta ini.

Dia mengatakan, ketika gejala tersebut tidak diobati, selanjutnya akan masuk ke fase attachment. Pada fase ini kata dia, hormon yang terlibat adalah vasopressin dan oxytocin sehingga sulit untuk dipisahkan.

Wanita yang saat ini merupakan kandidat Ph.D pada Prodi Doktor UGM ini, mengimbau kepada ASN, dan juga masyarakat awam agar dapat menghindari perbuatan selingkuh.

Baca juga:  Tito Instruksikan Pemda di Kepri Percepat Realisasi Belanja Daerah dari Awal Tahun

Karena, kata dia, selingkuh bukanlah solusi dari masalah tetapi justru menambah masalah.

“Bagi korban perselingkuhan akan membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk bisa masuk ke dalam pemulihan,” pungkasnya.(kar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini