Beranda Headline

Data BPS: Indeks Kebahagiaan dan IPM Tinggi, Warga Puas Pembangunan di Kepri

0
Kantor BPS Kepri di Jalan Ahmad Yani Tanjungpinang-f/istimewa

TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengatakan, pembangunan secara umum telah diukur secara makro, dengan ukuran-ukuran objektif.

“Tapi, ukuran tersebut belum cukup.
Perlu ukuran subjektivitas dari apa yang dirasakan oleh masyarakat, terhadap hasil pembangunan,” ujarnya.

Salah satunya kata Margo, yakni Indeks Kebahagiaan, sebagai ukuran pembangunan yang bersifat subjektif.

“Indeks Kebahagiaan bertujuan untuk ukuran pembangunan yang bersifat subjektif, ditawarkan guna melihat persepsi masyarakat tentang apa yang dirasakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” katanya.

Menurutnya, BPS telah melaksanakan kajian tentang tingkat kebahagiaan beberapa kali, yaitu uji coba tahun 2012 dan 2013, kemudian survei pengukuran tingkat kebahagiaan (SPTK) sebanyak 3 kali, tahun 2014, 2017, dan 2021.

“Pendekatan yang digunakan adalah kepuasan hidup (life satisfaction), perasaan (afeksi), dan makna hidup (eudaimonia),” terangnya.

Dijelaskannya, untuk Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2021 berada di peringkat enam secara nasional, dengan capaian 74,78. Pencapaian ini meningkat dari tahun 2017 lalu, yang berada di peringkat tujuh secara nasional dengan perolehan 73,11.

Perbaikan dari indikator-indikator yang diukur, menunjukkan bahwa masyarakat Kepri sangat puas dengan pemerintah yang mampu menjamin kepuasan hidup (life satisfaction).

Hubungan positif antara Indeks Kebahagiaan dengan indikator makro lainnya yaitu kemiskinan, pengangguran dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), juga menunjukkan, bahwa masyarakat Kepri merasakan hasil pembangunan yang baik.

Grafik IPM Tahun 2021-f/istimewa-bps

“Indeks Pembangunan Manusa (IPM) menggambarkan hasil pembangunan suatu negara/daerah yang diukur melalui tiga dimensi yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi,” kata Margo.

Indeks Kebahagiaan yang diukur dengan pendekatan kepuasan berpotensi melengkapi indikator makro lainnya, yaitu kepuasan penduduk terhadap 10 indikator kepuasan hidup.

Pertanyaan yang dapat ditanyakan adalah, apakah penduduk sudah puas terhadap pendidikan dan keterampilan?. Puas terhadap pekerjaan/usaha/kegiatan utama?.

Baca juga:  Kas Pemkab Natuna Kosong, Bupati Minta Pusat Segera Kirim Uang

Puas terhadap pendapatan rumah tangga puas terhadap kesehatan?. Puas terhadap keharmonisan keluarga?. Puas terhadap ketersediaan waktu luang?. Puas terhadap hubungan sosial di lingkungan?. Puas terhadap keadaan lingkungan?. Puas terhadap kondisi keamanan?. Puas terhadap rumah dan fasilitas rumah?.

Dengan indeks kebahagian Kepri yang tinggi, menandakan 10 indikator kepuasan hidup masyarakat Kepri sangat baik. Kepri memiliki Indeks Kebahagiaan dan IPM relatif tinggi secara bersamaan.

IPM Kepri juga naik dari tahun ke tahun. Tercatat IPM pada tahun 2019 yakni 75,48, kemudian IPM pada tahun 2020 sebesar 75,59, dan 75,79 pada tahun 2021. (arp)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini