Beranda Headline

AS, Warga Pinang Kencana yang Siram Istri dan Anaknya dengan Air Panas Jadi Buronan

0
Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Syafrudin-f/masrun-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Jajaran Polsek Tanjungpinang Timur, menerima laporan penganiayaan berat seorang perempuan berinisial Dw serta anaknya Pt (perempuan) dan Bgs (laki-laki). Demikian ditegaskan oleh Kapolsek Tanjungpinang Timur, AKP Syafrudin, Jumat (18/3/2022).

Pasalnya, Dw dan kedua anaknya itu dianiaya oleh seorang pria berinisial AS. Laki-laki ini, kata Syafrudin, adalah suami dan ayah dari Pt dan Bgs yang masih kecil.

“Saat ini kami masih buru tersangka AS. Karena melarikan diri, setelah kejadian di rumah mereka, di Perumahan Permai, RT04/RW06, Kelurahan Pinang Kencana, Kota Tanjungpinang, Kamis (17/3/2022) siang,” tegas Syafrudin.

Syafrudin menerangkan kronologi peristiwa yang dialami para korban. Saat itu, sang istri akan mengantar anaknya bernama Bgs usia 12 tahun ke puskesmas karena sakit.

Namun, tiba-tiba sang suami melarang istri ke fasilitas kesehatan tersebut. Alasannya, pekerjaan yang bersangkutan masih terbengkalai.

“Dia kerja sebagai buruh bangunan,” sebut Syafrudin.

Tak terima seperti itu, terjadilah adu mulut antara Dw dan AS. Tak pikir panjang, malah sang suami pergi mengambil ari panas di dalam rumah, dan menyiram ke badan istri dan kedua anaknya.

Akibatnya, kulit sang istri terasa nyeri dan melepuh di bagian badan hingga tangan. Sedangkan, anaknya Bgs terkena di bagian kepala, dan Pt di bagian punggung belakang.

“Setelah penyiram air panas ke anak dan istrinya, pelaku langsung lari,” jelasnya.

Melihat kondisi Dw dan kedua anak itu, RT dan warga di perumahan itu, membawa para korban ke Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Tabib (RAT) Provinsi, Kota Tanjungpinang.

“Supaya, mendapatkan pertolongan dan pengobatan dari medis,” ucapnya.

Atas perbuatan itu, penyidik telah menetapkan AS sebagai tersangka tindak pidana penganiayaan berat sesuai pasal 251.

Baca juga:  6 Kepala OPD Pemko Ikut Job Fit, BKPSDM: Kemungkinan Ada Mutasi Eselon II

“Perlakukan itu tidak patut. Maka, kami masih mencari dan penyidikan sehubungan dengan kejadian tersebut,” pungkasnya. (rul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini