Beranda Headline

Tuntaskan Krisis Listrik di Natuna, PLN Kirim Dua Mesin Berkapasitas 2 MW

0
Mesin pembangkit berkapasitas 2 MW milik PLN saat akan diberangkatkan ke Kabupaten Natuna dari Kota Batam pada Rabu (2/8/2023) lalu-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemprov Kepri bekerjasama dengan PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau (UIDRKR), mengirimkan 2 mesin pembangkit berkapasitas 2 MW ke Kabupaten Natuna.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Kepri, Darwin menyampaikan, mesin tersebut sudah dikirim menggunakan kapal laut dari Kota Batam sejak Rabu (2/8/2023) pekan lalu.

“Mesin ini untuk menutupi kekurangan daya akibat gangguan mesin di Natuna,” katanya, kepada hariankepri.com, Rabu (9/8/2023).

Darwin menjelaskan, awalnya pada Kamis (27/7/2023), pihak PLN berencana akan mengirimkan mesin pembangkit berkapasitas 1 MW ke Natuna.

Namun, mesin yang sedianya sudah akan tiba di Ranai, Kabupaten Natuna pada Minggu (30/7/2023) itu batal dikirim.

“Hal itu berdasarkan pertimbangan jika di sana ada kepentingan yang lebih besar, yakni Upacara HUT RI, sehingga PLN memutuskan membawa 2 mesin sekaligus yang masing-masing berkapasitas 1 MW,” jelasnya.

Lebih lanjut Darwin menyampaikan, jika nantinya mesin yang dikirim dari Batam tersebut sudah tiba dan beroperasi maka, kondisi kelistrikan di Natuna akan menjadi surplus 600 kW.

“Pada September 2023 mendatang, Natuna juga akan mendapatkan tambahan mesin sewa berkapasitas 4 MW dari PLN Batam,” tuturnya.

Selanjutnya, pada Desember 2023 Kabupaten Natuna juga akan mendapatkan penambahan mesin medium speed berkapasitas 2 x 600 kW dari Tembilahan, Riau.

Menurutnya, jika semua pembangkit yang direncanakan tersebut sudah masuk dalam sistem dan penambahan daya pelanggan sudah di akomodir, maka defisit daya listrik di Natuna sepenuhnya sudah bisa teratasi.

“Karena neraca daya Natuna di bulan Desember akan menjadi surplus 4.016 kW,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada Jumat (28/7/2023) Darwin menyampaikan, jika gangguan kelistrikan yang terjadi di Kabupaten Natuna belakangan ini, dikarenakan mesin pembangkit yang ada di kabupaten itu tidak mampu menahan beban puncak listrik di sana.

Baca juga:  Pemprov Dapat Dana Rp 180 Miliar dari PT SMI, Ansar akan Gunakan untuk Infrastruktur

“Mesin pembangkit di Natuna saat ini dayanya sebesar 6.450 kW, sementara beban puncak di Natuna mencapai 7.250 kW, sehingga terjadi defisit sebesar 800 kW,” katanya.(kar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini