TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad melaporkan, secara langsung penanganan Covid-19 kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, dalam kegiatan pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Rabu (18/5/2022).
Menurutnya, saat ini Covid-19 di Provinsi Kepri sudah semakin terkendali. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus aktif di Kepri per 17 Mei 2022, hanya sebanyak 5 orang.
“Mudah-mudahan kita bisa mengucapkan selamat tinggal atau good bye ke depan untuk Covid-19 ini. Mudah-mudahan tidak ada lagi varian-varian baru,” katanya, di hadapan Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Dalam kesempatan itu, Ansar juga melaporkan capaian vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2, yang menurutnya telah melampaui target yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Ia menjelaskan, pada Juli 2020 lalu Pemerintah Pusat menargetkan capaian vaksinasi dosis 1 di Kepri sebesar 40 persen. Namun, Provinsi Kepri bisa merealisasikannya diangka 70 persen.
Sedangkan, total capaian vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kepri untuk dosis 1 saat ini sebesar 97,46 persen dan dosis 2 83,77 persen.
“Dan Pak Menteri hari ini saya kira dosis 1 dan 2 di Provinsi Kepri sudah tuntaslah. Sehingga kita tidak mungkin menjangkau orang-orang yang di pulau-pulau terpencil yang jaraknya luar biasa jauh,” ujar Ansar yang disambut anggukan kepala oleh Menkes.
Ansar menyebut, capain positif ini tak lepas dari perhatian dan arahan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenkes kepada Provinsi Kepri dalam mengendalikan pandemi Covid-19.
Menurutnya, Menkes Budi Gunadi selama ini cukup responsif ketika Pemprov Kepri membutuhkan konsultasi bahkan menanyakan soal ketersediaan vaksin.
“Karena pernah jam 11 malam saya telpon, jam 1 malam pun pernah saya WA. Namun Pak Menteri selalu merespon dan menjawab itu dengan baik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ansar juga melaporkan secara langsung capaian vaksinasi dosis 3 atau booster di Provinsi Kepri yang secara persentase telah mencapai 45 persen.
Menurutnya, berkat capaian itu membuat Provinsi Kepri saat ini telah kembali membuka pintu pariwisata sebagai upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
“Semua ini bisa kami lakukan karena kerja keras dan kolaborasi kami bersama. Terutama teman-teman TNI/Polri, Kejaksaan, BIN, dan semua stakeholder masyarakat yang ada dan wa bil khusus kerja keras bupati/wali kota dan forkompinda di kabupaten/kota,” jelasnya.
Ansar melanjutkan, capaian itu juga telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kepri, yang pada tahun 2020 terkontraksi 3,8 persen tapi di tahun 2021 mengalami perbaikan menjadi surplus sebesar 3,4 persen.
“Dan setelah (sekarang) dibuka pariwisata kita harapkan bisa tembus diangka 5 persen,” harapnya.(kar)
