TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Nurdin Basirun mengkritik panitia Festival Bahari Kepri (FBK), khususnya pada parade kapal hias Festival Sungai Carang (FSC).
Pasalnya, panitia tidak memperhitungkan kondisi pasang surut air pada gelaran parade kapal hias. Sehingga masyarakat yang melihat dari Ocean Corner tidak bisa melihat dari dekat iring-iringan kapal hias yang melintas.
“Ke depan panitia harus bisa melihat waktu pasang surut air laut,” ujarnya, Jumat (20/10/2017) petang.
Selain itu, orang nomor satu di Pemprov Kepri itupun juga mengkritik panitia yang tidak menyiapkan penerjemah dalam bahasa Inggris saat memberikan penjelasan nama-nama kapal yang ikut dalam parade tersebut.
Padahal pada waktu itu, cukup banyak turis-turis asing yang ikut menyaksikan parade tersebut.
“Banyak orang putih (wisman,red) jadi harusnya disiapkan juga dalam bahasa Inggris,” sebutnya.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Pemprov Kepri Buralimar yang hadir pada saat itu hanya bisa tersenyum. Namun, tak lama setelah mendapat kritikan dari Gubernur barulah ada penerjemah yang memberikan penjelasan dalam bahasa Inggris.
Gubernur sendiri pada saat itu terlihat lebih banyak menghabiskan waktunya bercengkrama dengan masyarakat dan bermain serta berjoget bersama masyarakat ketimbang menyaksikan parade kapal hias.
Sementara itu, beberapa masyarakat yang ditemui di lokasi juga mengaku sedikit kecewa dengan parade kapal hias tahun ini.
Menurut Ira salah satu warga yang hadir pada waktu itu mengatakan, kodisi air laut yang surut membuat ia tidak bisa melihat dari dekat kapal yang melintas.
“Agak kuranglah tahun ini, karena air surut jadi susah kita nak tengok,” sebutnya.(kar)
