BINTAN (HAKA) – Selain sektor pariwisata, infrastruktur menjadi prioritas pembangunan Bintan di tahun 2018, khususnya infrastruktur pelabuhan domestik di Kijang, Bintan Timur. Namun, keterbatasan anggaran membuat Pemkab harus meminta bantuan anggaran pendanaan dari Pemprov Kepri.
Pelabuhan domestik di Kijang itu nantinya untuk melayani kapal feri dari Kijang ke Telaga Punggur. Sehingga, warga Bintim yang akan ke Batam tidak perlu harus ke Tanjungpinang terlebih dulu.
Rencana pembangunan pelabuhan di Kijang itu, kata Wabup Bintan Dalmasri Syam, merupakan program unggulan Bupati Bintan Apri Sujadi. Karenanya, Pemkab melalui Dishub akan mengajukan usulan pembangunannya ke Pemprov Kepri. Dalmasri menyampaikan hal itu usai Musrenbang Kabupaten Bintan, yang untuk pertama kali dilaksanakan di hotel berbintang di kawasan Teluk Bakau, Trikora.
Sebelumnya, saat membuka Musrenbang itu, Apri Sujadi, mengungkapkan rencana pembangunan fisik sejumlah simbol wisata Bintan. Simbol itu nantinya akan menjadi ikon pariwisata Bintan.
Adapun simbol yang akan dibangun itu, pertama adalah gapura di Batu 16 Toapaya Selatan. Gapura ini akan menjadi simbol pintu gerbang masuk ke Bintan dari arah Tanjungpinang. Bentuknya berupa kapal layar dengan tulisan “Tak Berganjak.”
Simbol lainnya akan dibangun menara dengan tulisan Welcome to Bintan di Masjid Baitul Makmur Tanjunguban. Tulisan yang ditempatkan di menara itu akan terlihat dari arah laut. Menara ini sekaligus menjadi pintu masuk Bintan dari arah laut di Tanjunguban.
Sedangkan simbol pariwisata Bintan yang terakhir adalah taman air mancur yang akan dibangun di Taman Kota Kijang, Bintan Timur. Apri menekankan selama Musrenbang semua kepala dinas wajib hadir. Dan, merencanakan pembangunan yang akan dilaksanakan. Soal realisasinya akan tergantung dari ketersediaan anggaran. (eci)
