Beranda Opini

Teras Utara Natuna, Resort Alami di Kaki Gunung Ranai yang Menghadap Lautan

0
Sapril Sembiring berfoto di kawasan Tapak Natuna

Oleh:
Sapril Sembiring
Praktisi Pariwisata Kepulauan Riau

MUNGKIN belum banyak yang mengetahui. Kabupaten Natuna punya banyak keunikan, dan spot menarik untuk berfoto. Salah satunya adalah Tapak Natuna.

Tapak bagi warga Natuna adalah Teras. Paling tidak, seperti itu yang diujarkan rekan saya Aldo, sebagai pengelola Natuna Dive Resort.

Jika dilihat di peta, Natuna terlihat hanya sebuah pulau kecil di tengah lautan. Natuna adalah daerah dengan gugusan pulau terluar. Berbatasan dengan negara negara tetangga seperti Brunai, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia.

Di kawasan dengan bongkahan batu alam yang besar, sebuah patok dibuat di kawasan ini. Dengan tulisan, jarak ke beberapa negara tetangga.

Titik itu pula lah dijadikan sebagai “spot” foto untuk para pengunjung. Ada banyak bongkahan bebatuan besar, yang menurut ilmuwan geologis berusia ratusan juta tahun.

Kawasan ini mulai dipopulerkan oleh Bobby Rojano bersamaan dengan pembukaan resort Natuna Dive Resort. Sarana Pariwisata dengan jumlah kamar 21 unit dan mampu memperkerjakan 15 orang lokal.

Resort ini mampu bertahan di tengah terpaan krisis masa pandemi yang mereka rasakan sulit saat pemberlakuan PPKM. Mereka pun memang sangat merasakan dampak itu.

Namun sekarang, secara perlahan mulai mengalami peningkatan kunjungan dengan rata rata hunian 50 hingga 60 persen ungkapnya.

Kawasan unik ini, hanya sekitar 15 menit dari Bandara Raden Sadjad Natuna. Berada di Jalan Sepempang, Bunguran Timur Kabupaten Natuna.

Berada di kaki Gunung Ranai dan dihadapan Laut Natuna Utara. Resort ini cocok untuk kunjungan berwisata apalagi yang ingin berbulan madu. Bernuansa alami, tenang, sepi dan suasana udara segar alami masih terasa sekali.

Resort ini juga pernah mendapatkan penghargaan oleh Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI), atas keunikan bangunan dan dengan mempertahankan keasrian, alami dan kearifan lokal.***

Baca juga:  Pers, Pulsa dan Persepsi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini