Beranda Opini

Mie Lendir dan Mahalnya Pengalaman

0
Robby Patria-f/istimewa-net

Oleh : Robby Patria

Tak semua orang bisa membuat mie lendir yang nyaman. Pak Man yang sudah 30 tahun menjual mie lendir di Tanjungpinang termasuk yang pandai memasak mie lendir. Jam terbang, pengalaman dan masukan dari pembeli menjadi catatan khusus bagi Pak Man.

Setelah 30 tahun berusaha di Tanjungpinang pindah dari Klaten, kini Pak Man sudah termasuk sukses dari berjualan mie lendir. Mobil pun sudah terparkir di rumahnya di Karang Rejo, Km 12, Tanjungpinang Timur.

Kesuksesan menjual mie lendir tidak lepas dari promosi, kepercayaan konsumen, rasa mie dan keramahan dalam melayani. Teori manajemen betul-betul diterapkan selama Ia menjual mie.

Kini ia memiliki sejumlah aset dan sukses dari jualan mie lendir dari pagi hingga pukul 11.00 WIB.

Begitu juga kepemimpinan. Ada daerah yang sukses makmur karena pemimpinnya hebat walaupun potensi kekayaan alam tak banyak.

Singapura dibandingkan negara ASEAN lainnya jauh melaju. Income per kapita Singapura sudah sangat tinggi menembus 58 ribu dolar US. Sementara Indonesia 4000 dolar US. Dan negara ASEAN lainnya masih bertengger di angka 11 ribu dolar US.

Begitu juga dengan Korea Utara dan Korea Selatan. Korea Selatan jauh lebih maju dengan mengandalkan teknologi dan industri. Padahal geografis keduanya negara ini tak berbeda jauh.

Negara ini satu tanah. Bahkan kita lihat, Singapura dengan Indonesia hanya dipisahkan laut. Bisa ditempuh dengan ferry 45 menit dari Batam.

Singapura dulunya bernama Tumasek dibangun awalnya oleh adalah seorang pangeran Sriwijaya dari Palembang yang menetap di Pulau Bentan bernama Nila Utama.

Tahun 1299 dari Bentan kini Bintan, Nila Utama membangun Singapura. Lalu Singapura di tangan Lee Kwan Yew dari 1959-1990 mengubah pulau kecil menjadi negara makmur dan menjadi negara modern di dunia.

Baca juga:  Kejahatan Jabatan dan Keadilan Bagi ASN di Indonesia

Bagaimana Lee membangun Singapura itulah menjadi contoh hebat yang banyak dikagumi negara lain.

Lee mengatakan, “Saya selalu dituduh mencampuri kehidupan pribadi warga Singapura. Benar. Jika saya tidak melakukan itu, Singapura tidak akan maju seperti ini hari ini.

Saya tanpa penyesalan sedikit pun mengatakan tidak akan ada kemajuan ekonomi jika saya tidak mencampuri urusan pribadi Anda, siapa tetangga Anda, di mana Anda tinggal, keluhan Anda, bagaimana Anda meludah, dan bahasa apa yang dipergunakan.

Kita memutuskan apa yang baik dan benar, tidak peduli apa yang dipikirkan warga.” Dan Lee tetap dikenang hebat menjadikan Singapura negara kecil yang paling maju.

Pilkada 2020

Pilkada 2020 sangat penting memilih pemimpin yang memiliki pengalaman dan jejak rekam yang baik. Karena waktu kepemimpinan Pilkada 2020 hanya sampai 2024. Mereka dilantik 2021.Praktis hanya 3 tahun lebih mengelola daerah.

Banyuwangi di Jawa Timur adalah satu daerah yang cepat berkembang di tangan bupati Azwar Anas. Daerah wisata baru di Jatim. Azwar Anas banyak melakukan terobosan agar daerahnya dilirik.

Begitulah kira kira pentingnya peran pemimpin. Dia mengelola daerah dengan APBD yang kecil menjadi maju dan berkembang. Lagi lagi sepak terjang pemimpin itu sangat menentukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Jika tiba tiba tak ada catatan soal jejak rekam di pemerintahan dan bidang lainnya, lalu tiba tiba memberanikan diri mau menjadi pelayan rakyat, maka wajar muncul pertanyaan dia bisa apa? Dan apa yang sudah dibuat selama ini? Catatan hebat apa yang sudah dilakukan sosok itu sehingga berani menjadi kepala daerah?

Mengurus daerah bukan hanya menuntut pemimpin paham dari sisi aturan dan pengalaman pemerintahan, namun juga ia harus teruji secara kebebasan gangguan ekonomi keluarga.

Baca juga:  Kepri Menuju National Port Digitalization

Daerah yang akan maju harus dikelola oleh bupati, walikota dan gubernur yang mumpuni secara kapasitas dan intelektual, bukan mau coba – coba.*

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini