TANJUNGPINANG (HAKA) – SMK Negeri 2 Tanjungpinang menggandeng Ikatan Citra Alumni Taiwan Indonesia (ICATI) dan Taiwan Education Center, menggelar Pameran Pendidikan Taiwan 2017, di Aula Asrama Haji, Jalan Pemuda Tanjungpinang, Rabu (29/3/2017). Pameran secara resmi dibuka oleh Wako Tanjungpinang H Lis Darmansyah SH.
Pameran pandidikan itu diikuti oleh sekitar 10 universitas ternama di Taiwan. Diantaranya, I Shou Universiti, Hung Kuang University, National Taiwan University, Taiwan Shou Fu University, Hsing Wu University, National University Of Kao Hsing, Tun Hai University, Shu Te University, Yun Tech Technology University, dan Da Yeh University.
Pameran ini memberi kesempatan bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia, khususnya Tanjungpinang Kepulauan Riau mengecam kuliah di luar negeri terutama Taiwan dengan biaya murah.
Lis, mengatakan Taiwan merupakan salah satu negara yang maju dalam perekonomian, teknologi, dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan saja, Taiwan sebagai salah satu dari 3 negara, dengan biaya pendidikan yang masih terjangkau (murah) selain Jerman dan Spanyol.
Sementara itu, Taiwan termasuk dalam salah satu negara dengan pendidikan terbaik selain Korea Selatan, Singapura dan Jepang. Kualitas dan kuantitas pendidikan di Taiwan sangat luar biasa. Karena itu, universitas di Taiwan bisa menjadi acuan atau tujuan bagi pelajar dan mahasiswa Tanjungpinang.
“Untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, tentu ini sekaligus sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya masnusia di Indonesia, terutama Tanjungpinang,” ucap Lis, sembari mengingatkan agar peluang tersebut jangan dilewatkan.
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tanjungpinang, Delisbeth menjelaskan gelaran pameran ini kita laksanakan dengan menggandeng ICATI dan Taiwan Education Center.
“Universitas ini memberi kesempatan bagi pelajar dan mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan S1, S2, S3 ke Taiwan. Sepuluh universitas tersebut menawarkan beasiswa kepada pengunjung. Untuk informasi persyaratan bisa ditanyakan langsung ke masing-masing stan universitas,” tukasnya. (red/humas pemko)
