TANJUNGPINANG (HAKA) – Tiga tersangka yang terlibat dalam kasus korupsi proyek pembangunan gedung Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia (TVRI) tahun 2022, resmi ditahan oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Kepri.
Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri, Teguh Subroto, mengungkapkan, para tersangka tersebut berinisial HT, yang menjabat sebagai Direktur PT Tamba Ria Jaya, kemudian Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek tersebut berinisial DO.
“Dan wanita berinisial AT, dari pihak swasta,” ujarnya, kepada hariankepri.com, kemarin.
Teguh menjelaskan, bahwa akibat tindakan ketiga tersangka tersebut, negara telah mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 9,83 miliar.
Sementara itu, Kasipidsus Kejati Kepri, Mukharom melanjutkan, ketiganya telah terbukti melakukan penyimpangan dalam pembangunan gedung yang terletak di Pulau Dompak, Kota Tanjungpinang tersebut.
“Gedung tersebut tidak dibangun sesuai spesifikasi yang ditetapkan, sehingga dinilai tidak aman dan berpotensi membahayakan. Saat ini tersangka AT sudah mengembalikan kerugian uang negara sebesar Rp 521 juta,” tuturnya.
Selain itu katanya, para tersangka telah berjanji untuk mengembalikan sisa kerugian negara. Jika komitmen tersebut tidak dipenuhi, pihaknya terpaksa melakukan penyitaan terhadap harta benda para tersangka untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan.
“Penyidikan akan berlangsung selama 20 hari ke depan. Kami sudah memeriksa 24 orang, termasuk di antaranya tiga ahli,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, menurutnya juga tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru dalam kasus ini. Proses penyidikan masih terus berjalan.
“Semua anggaran yang digunakan dalam proyek ini mengalami kerugian. Kami akan terus melakukan penyelidikan,” tutupnya. (dim)
