Beranda Headline

Utang Negara Amerika Tembus Rp 512 Ribu Triliun, DPR Sahkan RUU Anggaran

0
The U.S. Capitol Building atau gedung parlemen AS-f/istimewa-shopminimuseum.com

AMERIKA (HAKA) – Presiden Joe Biden akhirnya bisa bernafas lega, setelah DPR Amerika Serikat (AS) mengesahkan RUU anggaran pendanaan pemerintah untuk 45 hari ke depan, Sabtu (30/9/2023).

Langkah ini dilakukan, agar pemerintah AS terhindar dari penutupan sementara atau government shutdown. DPR AS memberikan suara untuk mendanai pemerintah hingga pertengahan November dengan resolusi yang telah disetujui, mengutip AFP, Minggu (1/10/2023).

Dilansir dari website resmi pemerintah AS pada 29 September 2023, tercatat utang nasional AS bahkan telah menyentuh angka US$ 33,126 triliun atau lebih dari Rp 512.000 triliun (kurs Rp.15.515).

Peningkatan belanja federal sekitar 50 persen, antara tahun fiskal 2019 dan tahun fiskal 2021 berkontribusi terhadap melonjaknya utang tersebut.

Pemotongan pajak, program stimulus, dan penurunan penerimaan pajak akibat meluasnya pengangguran selama pandemi Covid-19 merupakan faktor-faktor yang membuat utang pemerintah membengkak.

Masalah utang ini mendapat tanggapan dari pendiri hedge fund Bridgewater Associates, Ray Dalio yang mengungkapkan bahwa AS akan mengalami krisis utang.

“Seberapa cepat hal ini terjadi, menurut saya, akan tergantung pada masalah pasokan-permintaan, jadi saya memperhatikannya dengan cermat,” ujar Dalio, dikutip dari CNBC International.

Dalio pun khawatir akan ada lebih banyak hambatan bagi perekonomian selain tingkat utang yang tinggi, dan pertumbuhan bisa turun hingga nol, kurang lebih 1 persen atau 2 persen.

“Saya pikir perekonomian akan mengalami perlambatan yang berarti,” kata Dalio.

Dengan kondisi utang saat ini, pemerintahan Presiden Joe Biden harus berhadapan dengan risiko shutdown. Risiko ini muncul ketika pemerintah dan kongres belum menemui kesepakatan dalam pembiayaan anggaran pemerintah untuk tahun fiskal 2024.

Seperti diketahui, pemerintah dan kongres melakukan pembahasan RUU anggaran AS yang juga memuat pendanaan atau pembiayaan pemerintah federal.

Baca juga:  Jelang Arus Mudik, Ketua Komisi III DPRD Minta Dishub Pastikan Kelayakan Armada

RUU harus disahkan sebelum anggaran berjalan berakhir pada 30 September. karena AS akan memulai tahun fiskal baru pada 1 Oktober 2023.

Jika Kongres gagal meloloskan undang-undang untuk memperbarui pendanaan pada batas waktu tersebut, maka pemerintah federal akan mengalami shutdown pada tengah malam.

Jika shutdown terjadi maka akan terjadi pada akhir pekan, dampak penuh dari shutdown akan mulai terlihat pada awal minggu kerja pada Senin kecuali beberapa layanan yang dianggap penting.

Kegagalan untuk mencapai kesepakatan dapat berarti penutupan kantor pemerintahan dan meningkatkan risiko utang negara. (arp/cnbc)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini