Beranda Opini

Tips Isolasi Mandiri Covid-19 Bagi Penderita Hipertensi dan Penyakit Jantung

0

dr. Surya Marthias

Oleh:
dr. Surya Marthias, SpJP
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Engku Haji Daud Provinsi Kepulauan Riau

PENYAKIT SARS CoV-2 dapat disertai beberapa penyakit lainnya, seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, gagal jantung kronis, diabetes, dan penyakit jantung dengan manifestasi ringan sampai berat.

Pasien yang sakit jantung kronis bisa menjadi memburuk akibat penyakit Covid-19. Selain itu, konsumsi obat yang tidak rutin karena sulitnya akses ke pelayanan kesehatan membuat pengobatan tidak dapat optimal.

Untuk itu, pentingnya menjaga diri saat isolasi mandiri. Yakni, dengan kontrol tekanan darah secara teratur menggunakan pengukuran tekanan darah secara mandiri di rumah.

Jika dalam proses isolasi mandiri terdapat tekanan darah diatas 180 mmHg apalagi disertai dengan sakit dada, sakit kepala, atau pingsan segera konsultasi ke ruang emergensi rumah sakit setempat.

Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan tensi automatis tersertifikasi diukur setelah 10 menit istirahat dalam posisi duduk.

Obat-obatan hipertensi dan jantung seperti penyeka RAS seperti captopril dan ramipril dapat diminum oleh pasien. Obat tersebut aman bagi pasien dan tidak menyebabkan pemburukan penyakit Covid-19 seperti yang dikabarkan banyak berita.

Pasien sebaiknya tidak menghentikan obat-obatan tersebut, sebelum berkonsultasi dengan dokter. Hal-hal yang perlu diberlakukan untuk pasien dengan hipertensi dan penyakit jantung berupa perilaku gaya hidup sehat.

Makan-makanan bergizi dan vitamin C 500 mg per hari untuk memelihara imun tubuh sangat dianjurkan (rekomendasi 5). Pasien harus berhenti merokok, berhenti minum alkohol, memiliki waktu tidur yang cukup, dan berolahraga aerobik setidaknya 30 menit setiap hari.

Aktivitas fisik harus tetap terjaga dilakukan di dalam rumah dengan menjaga jarak sosial agar kesehatan terjaga. Penggunaan masker saat berolahraga dianjurkan dan tidak mempengaruhi stabilitas oksigen.

Baca juga:  Alat Tes Corona di Kepri Belum Berfungsi, Kadiskes: Masih Butuh Rp 900 Juta

Beberapa obat-obatan rutin mungkin memerlukan penyesuaian ketika diberikan bersama terapi Covid-19, dan berkonsultasi dengan dokter jantung anda mengenai hal tersebut.

Obat-obatan pengencer darah seperti warfarin harus tetap dimonitor secara ketat, jika terdapat pendarahan seperti mimisan atau lainnya, sebaiknya pasien langsung memeriksakan diri ke rumah sakit.

Pemeriksaan INR harus tetap dilakukan tiap bulannya. Obat-obatan herbal seperti kunyit dan jahe tidak direkomendasikan karena belum banyak penelitian valid yang menjelaskan interaksi hal tersebut terhadap obat jantung. ***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini