Beranda Headline

Sering Dijadikan Destinasi Wisata Religi, Berikut 3 Masjid Ikonik di Batam

0

BATAM (HAKA) – Ada tiga masjid yang memiliki arsitektur unik di Kota Batam. Masing-masing dari masjid itu memiliki keunikan tersendiri.

Keunikan itu jugalah yang membuat ketiga masjid tersebut menjadi salah satu destinasi wisata religi favorit bagi para wisatawan ketika datang melancong ke Kota Batam.

Bahkan, karena keunikannya itu juga ketiga masjid tersebut kini menjadi ikon dari Kota Industri tersebut. Berikut ketiga masjid ikonik di Kota Batam :

Masjid Agung Batam (Masjid Raya Batam)

Masjid Raya Batam (MRB) ikon kota Batam yang saat ini sedang direvitalisasi-f/istimewa

Masjid yang terletak di pusat pemerintahan kota Batam, memiliki lokasi yang sangat strategis sehingga dapat menjadi tempat wisata religius.

Masjid Agung Batam Center sangat berdekatan dengan lapangan Engku Putri, Museum MTQ, Ikon “Welcome To Batam” yang selalu dikunjungi para wisatawan.

Lokasi strategisnya juga didukung dengan adanya gedung lainnya yakni Asrama Haji, gedung DPRD Batam, kantor Wali Kota, gedung BP Batam, Kantor Imigrasi, dan pelabuhan feri internasional, beberapa hotel mewah, dan mal megah.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kepri, Guntur Sakti menyampaikan, Masjid Agung Batam juga sering disebut Masjid Raya Batam (MRB). MRB merupakan masjid yang menjadi ikon kota Batam.

Masjid ini kata dia, mulai dibangun pada 1999, menempati lahan seluas 75.000 meter persegi dan menjadi salah satu masjid terluas di Kota Batam.

“Masjid ini dapat menampung 3.500 jamaah di dalam masjid dan 1.500 jamaah di luar masjid,” ujarnya.

Saat ini, MRB dalam tahap revitalisasi dan dijadwalkan akan selesai pada bulan Mei atau Juni tahun ini.

Masjid Cheng Hoo

Masjid Cheng Hoo di kawasan Golden City, Bengkong, Kota Batam. Salah satu masjid ikonik di Kota Batam-f/istimewa

Masjid ini berdiri kokoh di kawasan Golden City, Bengkong, Kota Batam. Masjid yang dibangun pada tahun 2015 ini telah menjadi salah satu ikon Kota Batam.

Baca juga:  Gubernur Ansar Sebut di Tahun 2023, Ada 1,5 Juta Wisman Datang ke Kepri

Bangunan Masjid Cheng Hoo didominasi dengan warna merah dan memiliki arsitektur oriental khas gaya bangunan Tionghoa. Sekilas bangunan masjid seperti klenteng. Masjid Cheng Hoo memiliki atap segi 8 yang mirip pagoda, di bagian puncaknya terdapat lafaz Allah dalam tulisan Arab.

Kadispar Kepri, Guntur Sakti mengatakan, Masjid Cheng Hoo dibangun oleh seorang pengusaha Batam. Menurutnya, masjid ini dibangun sebagai upaya mengenang sejarah perjalanan seorang Laksamana Tiongkok, Laksamana Cheng Ho atau Haji Mahmud Shams dan anak buahnya ke Indonesia yang membawa ajaran Islam.

“Adanya masjid ini membuktikan akulturasi antara budaya China, Islam dan Indonesia terjalin begitu erat di Kota Batam,” sebutnya.

Masjid Tanjak

Masjid Tanwirun Naja (Masjid Tanjak), menjadi salah satu masjid ikonik di Batam-f/arga-hariankepri.com

Masjid Tanjak dibangun selama 2 tahun dan diresmikan pada tanggal 24 Juni 2022 oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Kadispar Kepri, Guntur Sakti menuturkan, masjid ini dibangun dengan konsep Tanjak Melayu, karena tanjak ini melambangkan kewibawaan dan identitas di kalangan masyarakat Melayu.

Adapun, Masjid Tanjak didirikan di lahan seluas sekitar 15.797 meter persegi, lantai 1 luas bangunan 2.094 meter persegi, lantai 2 (mezzanine) luas bangunan 468 meter persegi.

Tempat ibadah ini dirancang mampu menampung jemaah laki-laki di lantai 1 sebanyak 900 jemaah, sedangkan kapasitas jamaah perempuan pada lantai 2 dapat menampung sebanyak 350 jamaah.

Masjid Tanjak berada di areal Bandar Udara (Bandara) Internasional Hang Nadim, yang terletak di Batu Besar, Nongsa, Batam. Tepatnya di depan pintu masuk kawasan Bandara.

“Kini Masjid Tanjak menjadi ikon baru destinasi wisata religi kota Batam,” sebutnya.(kar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini