Beranda Headline

Pj Wako Hasan Minta Pelaku Pengoplos Beras Ditindak Tegas

0
Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Hasan-f/zulfan-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan meminta kepada aparat penegak hukum, agar menindak tegas pelaku yang mengganti karung beras Bulog ke karung beras premium.

“Ini sudah saya wanti-wanti dari kemarin, dan saya minta perlakuan pengoplosan ini harus ditindaktegas,” kata Hasan, Jumat (13/11/2023).

Ia menilai, terjadinya perbuatan pengoplosan beras ditengah-tengah kondisi saat pemerintah menangani pangan, merupakan tindakan pengkhiantan bangsa.

“Sekarang pemerintah sedang fokus mengendalikan pangan, malah mencari keuntungan tidak sesuai ketentuan,” ucapnya.

Hasan menambahkan, kejadian tersebut, sudah diantisipasi sejak dirinya baru menjabat menjadi orang nomor satu di Pemko Tanjungpinang.

Dirinya bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Tanjungpinang sebelumnya, bahkan sudah melakukan pengecekan persediaan bahan pokok termasuk beras.

“Saya juga sudah sampaikan hal ini ke kadis agar dikoordinasi dengan satgas pangan, tapi sekarang dapat info sudah ditindaklanjuti oleh Polres Tanjungpinang,” tukasnya.

Sebelumnya, salah satu pengusaha beras di Kota Tanjungpinang mengadukan karyawannya ke Polresta Tanjungpinang, baru-baru ini.

“Iya, ada pengaduan masyarakat yang masuk ke Polresta Tanjungpinang,” ucap Kasi Humas Polresta Tanjungpinang, Iptu Giofany Casanova, Kamis (12/9/2023).

Menurutnya, pengaduan itu sedang selidiki oleh Penyidik Satreskrim Polresta Tanjungpinang. Dengan dugaan, bahwa karyawan itu melakukan pelanggaran hukum.

“Yakni, beras Bulog diganti karungnya dengan karung beras premium,” jelas Giofany yang enggan menyebutkan identitas perusahaan maupun karyawan itu.

Peristiwa pengaduan itu terjadi di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Secara otomatis, beras Bulog itu berganti merek, dan mengalami kenaikan harga di pasaran.

“Kalau soal harganya saya gak tau karena masuk materi dalam tahap penyelidikan,” tutur Giofany.

Giofany menegaskan, pengaduan itu bukan kasus video yang beredar di media sosial (medsos) tentang ada beberapa orang yang sedang mengisi beras Bulog ke karung premium.

Baca juga:  Datangi 4 TK, Rahma Monitor Program Kerja Bunda PAUD se-Tanjungpinang

“Yang dilaporkan itu bukan dalam video viral itu,” tutupnya.(zul/rul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini