Beranda Headline

Pemprov Mulai Tahap Lelang Cut and Fill Lahan untuk Jembatan Batam-Bintan

0
Mantan Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharudin, ketika melakukan pemancangan patok awal, Jembatan Babin Desember 2020 lalu-f/istimewa-humprohub kepri

TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemprov Kepri telah memulai tahapan pembangunan infrastruktur pendukung Jembatan Batam – Bintan (Babin) yang ditargetkan mulai dibangun di akhir 2021 mendatang.

Kepala Seksi Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Provinsi Kepri, Handoko, menyampaikan, pihaknya sedang menyusun rencana pelelangan, untuk pekerjaan cut and fill bukit di sekitar lokasi titik patok awal pembangunan Jembatan Batam – Bintan di Kabil, Kota Batam.

“Lewat APBD 2021 ini Pemprov Kepri sudah mengalokasikan anggaran Rp1,7 miliar yang diperuntukan bagi kegiatan cut and fill untuk membuka jalan utama menuju Jembatan Babin,” katanya, Selasa (19/1/2021).

Handoko menjelaskan, nantinya di lokasi tersebut akan dibangun jalan sepanjang 2 Km. Jalan itu sendiri dirancang memiliki lebar 100 meter dengan lima lajur di setiap jalur.

“Kita rancang masing-masing jalur dibuat lima lajur untuk memudahkan lalu lalang kendaraan yang akan melintas. Untuk Pembangunan jalan itu akan menggunakan anggaran yang ada di tahun 2021 ini, sekarang masih dihitung apakah sudah cukup atau masih kurang (anggaran),” sebutnya.

Sebagaimana diketahui, pada Desember 2020 silam, Mantan Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin, Sekdaprov Kepri TS Arif Fadillah dan unsur pimpinan FKPD Provinsi Kepri telah melakukan pemancangan titik koordinat pembangunan Jembatan Batam-Bintan.

Ketika itu, mantan Pjs Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin berujar, kelanjutan pembangunan jembatan sepanjang 14,757 Km tersebut ditargetkan akan terealisasi di 2021.

“Kalau kita konsisten, bisa selesaikan 2 tahun dan paling lama 3 tahun. Sehingga pemulihan ekonomi, bisa dimulai dari sini,” ujarnya.

Pembangunan jembatan Batam-Bintan masuk dalam salah satu proyek prioritas yang digagas oleh Presiden Joko Widodo dan masuk dalam Major Project RPJMN 2020-2024. Pembangunan proyek itu sendiri ditargetkan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp8,6 triliun.(kar)

Baca juga:  Ekspor Kakao ke Timur Tengah Ditargetkan Naik

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini