JAKARTA (HAKA) – KONI Kepri dan BPJS Ketenagakerjaan menandatangani nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU), untuk para pelaku olahraga Porprov Kepri ke V tahun 2022.
Ketua Bidang Kesehatan Panitia Besar (PB) Porprov Kepri, Syawaludin menegaskan, bahwa atlet sangat penting untuk mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Mereka yang mendapatkan jaminan sosial itu ada sekitar 3.000 orang. Yakni, panitia, atlet, perangkat pertandingan dan official, selama kegiatan Porprov Kepri di Bintan berlangsung,” ucap Syawaludin.
Ia menambahkan, mengenai jaminan kecelakaan itu, KONI Kepri telah beberapa kali menjalin kerjasama dengan BPJS. Di antaranya, Porprov tahun 2018 di Tanjungpinang, PON Papua tahun 2021.
“Alhamdulillah semua lancar, dan dari BPJS juga tertangani dengan baik,” ungkapnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Batam, Sony Suharsono mengatakan, KONI Kepri telah membayar premi selama 3 bulan, terhitung mulai pendaftaran hingga selesai penyelenggaraan Porprov Kepri yang berlangsung di Kabupaten Bintan.
Nah, apabila para pelaku olahraga Porprov itu mengalami insiden cedera, akan mendapatkan perawatan sampai mereka sembuh tanpa ada batas plafon biaya.
“Kegiatan itu, sama dengan peserta sektor formal dan informal, para atlet, panitia pun perlu mendapatkan perlindungan secara penuh sampai sembuh tanpa ada plafon biaya,” terang Sony.
Ia menerangkan, peserta BPJS Ketenagakerjaan/BPJamsostek yang telah membayar premi per orang sebesar Rp 16.800 pe bulan, maka sudah bisa mendapatkan jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKm).
“Bagi peserta yang meninggal, maka anak yang ditinggalkan berhak mendapatkan beasiswa dari TK hingga Perguruan Tinggi, dan ditanggung hingga dua orang tua,” imbuh Sony.
Diketahui, hadir dalam penandatanganan itu, Ketua Umum KONI Kepri Usep RS, Kabid Organisasi dr Suyono, dan Syawal dari pembinaan atlet. (rul)
