TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Tanjungpinang, Atmadinata angkat bicara, mengenai dugaan pungutan liar (pungli) buka pangkalan gas elpiji baru di Tanjungpinang.
Bahkan, mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang itu sudah menelusuri ke salah satu pangkalan, yakni Pangkalan Randi yang terletak di Kampung Banjar, Batu 15 untuk mencari informasi lebih jauh mengenai hal tersebut.
“Saya sudah ketemu dengan Kristianto pemilik pangkalan Randi, Jalan Kampung Banjar, Batu 15,” ungkapnya, Senin (18/10/2021) malam.
Disitu, kata Atmadinata, dirinya mencari informasi yang sebenarnya seperti apa proses buka pangkalan yang dia lakukan, dan jika benar ada aliran dana pungli, kemana saja uang itu diberikan.
“Tapi yang buat saya kaget, pengakuan si pemilik pangkalan berbeda dengan yang di berita. Saya kroscek balik ke teman-teman wartawan, rupanya ada rekaman awal pengakuan dia tentang pembayaran uang administrasi itu,” ungkapnya.
Maka dari itu sambung Atma, untuk lebih memperjelas informasi yang ia dapatkan dari Pangkalan Randi itu, dirinya akan menyurati pemilik pangkalan untuk dikonfrontir di kantor.
“Saya surati untuk datang ke kantor, begitu juga agennya saya surati,” terangnya.
Menurutnya, pada awal-awal pertemuan nanti, pihaknya hanya memanggil satu pangkalan saja terlebih dahulu. Tidak menutup kemungkinan, pangkalan yang baru buka lainnya juga akan dipanggil.
“Kita tanya juga nanti, berapa biaya buka terus apakah ada biaya administrasi. Kalau ada kemana aliran dananya,” tukasnya.(zul)
