Beranda Headline

Ini Dia Tiga Destinasi Wisata Religi di Tanjungpinang Bernuansa Tionghoa

0

TANJUNGPINANG (HAKA) – Kota Tanjungpinang terkenal akan toleransi umat beragamanya yang tinggi, serta keharmonisan nya yang terjaga dengan baik sejak dahulu.

Hal ini terbukti dengan sejumlah tempat beribadah umat beragama yang dibangun berdekatan, dan menjadi destinasi wisata religi favorit wisatawan.

Tanjungpinang memiliki beragam destinasi wisata religi. Tidak hanya pulau Penyengat, ada terdapat 3 destinasi wisata religi bernuansa Tionghoa lainnya yang wajib dan menarik untuk dikunjungi.

Berikut beberapa destinasi wisata religi favorit yang wajib kamu singgahi ketika berkunjung ke Tanjungpinang!

1. Patung Seribu

Patung Seribu yang memiliki keunikan yakni terdapat ratusan patung di Jalan Asia Afrika Tanjungpinang-f/pasha-hariankepri.com

Berlokasi di Jalan Asia Afrika, Kelurahan Batu XI, Vihara ini memiliki akses yang cukup mudah untuk dijangkau pengunjung. Patung Seribu merupakan salah satu destinasi wisata religi favorit wisatawan, ketika berkunjung ke Tanjungpinang.

Tidak hanya itu saja, dari pantauan hariankepri.com, Jumat (10/05/2024), ketika memasuki wilayah Vihara, akan melewati gerbang besar berwarna merah. Tempat parkir yang disediakan juga cukup luas, baik untuk kendaraan bermotor maupun mobil.

Patung Seribu dibangun pada tahun 2003 dan selesai pada tahun 2014, sebagai tempat yang difokuskan untuk beribadah bagi umat beragama Buddha. Namun, sejak tahun 2017, tempat ini dibuka untuk wisatawan dari berbagai agama, baik lokal maupun mancanegara

Tempat ini memiliki keunikan yang tidak akan dijumpai di tempat lain. Yakni, pengunjung akan melihat ratusan patung yang berjejer di 1 halaman setelah memasuki terowongan.

Dilansir dari pariwisataindonesia.id, dinamakan patung seribu karena, terdapat ratusan patung yang tersusun rapi dan membentang di dalam tempat itu.

Ratusan patung itu merupakan realisasi pembangunan atas sumbangan dari umat. Namun jangan salah, meskipun dinamakan patung seribu, namun hanya terdapat 500 patung saja yang berdiri di sana.

Baca juga:  Hanya Ada di Tanjungpinang, Patung Seribu yang Jadi Daya Tarik Wisatawan

Walaupun sudah cukup lama dibangun, namun kebersihan dan keamanan dari Vihara ini tetap terjaga. Terlihat fasilitas dan arca-arca yang terdapat di Vihara tersebut masih dirawat dan dijaga dengan baik oleh para petugas di sana.

Tanaman yang tumbuh juga terlihat sangat segar dengan pemandangan alam yang mendukung di tempat yang berada di daerah yang tinggi itu.

Sebagai upaya untuk menjaga kekokohan dan kebersihan patung dari para pengunjung, ratusan patung yang disusun dalam 1 tempat itu, dipasang pagar agar tetap terjaga.

Untuk jam operasional setiap hari, mulai pukul 07.30 hingga 17.00 WIB. Harga Tiket Masuk (HTM) bagi wisatawan lokal, Rp 5.000, wisatawan mancanegara, Rp30.000.

2. Pagoda Sata-Sahasra Buddha

Pagoda Sata Sahasra Buddha menjadi pagoda tertinggi di Indonesia yang berada di Tanjungpinang-f/pasha-hariankepri.com

Terletak di Komplek Vihara Avalokitesvara Graha, Km 14, Kota Tanjungpinang, Pagoda Sata-Sahasra Buddha, merupakan pagoda tertinggi di Indonesia yang mencapai 46,80 meter.

Rekor tersebut telah tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI), yang penyerahannya itu dilakukan pada saat peresmian pagoda itu pada 8 Juli 2023.

Pagoda yang dibangun dilahan seluas 10 hektar itu, juga mencatatkan rekor lainnya, sebagai pagoda dengan pemasangan keramik motif Budha terbanyak, yaitu sebanyak 20.708 keping.

Keramik motif Budha berwarna hijau muda itu, terpasang mulai dari lantai 1 hingga lantai 9 pagoda tersebut. Keunikan lain dari pagoda ini, yaitu, letaknya yang berada di Komplek Vihara Avalokitesvara Graha yang dipenuhi dengan beragam pepohonan, membuat lokasi ini memiliki banyak spot instagramable.

Akses yang diperlukan untuk masuk ke komplek Vihara ini juga sangat mudah. Yakni melewati sebuah gerbang besar ketika mulai memasuki komplek Vihara ini.

Pengunjung juga akan menjumpai halaman yang sangat luas di sebelah kiri jalan masuk ketika berjalan ke dalam komplek Vihara, dengan pemandangan tanaman hijau yang memanjakan mata pengunjung.

Baca juga:  BBM Naik, Pemkab Bintan Alokasikan Rp 2,3 Miliar untuk Program Sosial

Pembina Yayasan Maitri Paramitra, Henky Suryawan selaku pengelola pagoda itu mengatakan, pembangunan pagoda tersebut sudah dimulai sejak tahun 2018 lalu, dan baru sepenuhnya rampung di tahun 2023.

Dari pantauan hariankepri.com, Jumat (10/5/2024), terdapat 1 bangunan yang sedang dibangun di area belakang komplek, dengan model arsitektur bergaya Tiongkok, sama seperti bangunan lainnya yang berada di komplek Vihara itu. Komplek ini juga masih dirawat dan dijaga dengan baik, baik dari segi lingkungan sekitar maupun bangunan-bangunan yang ada di komplek Vihara itu.

Henky yang juga Ketua Permabudhi Provinsi Kepri ini menjelaskan, keunikan lain dari pagoda ini yakni hampir seluruh patung yang ada di pagoda ini diimpor dari negara Tiongkok.

Tidak hanya sebagai tempat wisata, Pagoda Sata-Sahasra Buddha
lebih difokuskan sebagai tempat ibadah umat beragama Buddha.

Terdapat 2 bangunan utama yang digunakan untuk tempat beribadah, yakni bangunan utama (Vihara) di bagian tengah komplek dan Pagoda yang berada di bagian kanan komplek.

Untuk jam operasional setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB, dan tidak ada tiket masuk alias gratis. Alamatnya, di Jalan Air Raja, Km 14 Kota Tanjungpinang,

3. Vihara Dharma Sasana

Vihara Dharma Sasana Tanjungpinang-f/pasha-hariankepri.com

Terletak di pinggir pantai Senggarang, Tanjungpinang Kota, Vihara Dharma Sasana merupakan Vihara tertua di Tanjungpinang, yang kini berusia 300 tahun.

Para wisatawan membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menuju ke Vihara itu jika melalui jalur darat, dan membutuhkan waktu sekitar 10 menit jika menggunakan jalur laut menggunakan kapal pompong.

Komplek vihara ini memiliki empat bangunan utama. Tiga di antaranya merupakan kelenteng dan merupakan bangunan awal, berada pada bagian depan kompleks menghadap ke laut.

Bangunan yang keempat berada di bagian belakang klenteng pada tanah lebih tinggi. Tiga bangunan klenteng pada bagian depan diperuntukkan bagi dewa-dewa China.

Baca juga:  Nyari Uang Jajan, Malah Dapat 50 Jahitan

Pantauan hariankepri.com, Jumat (10/5/2024), mesikpun sudah sangat lama sejak pertama kali dibangun, namun kebersihan dan keutuhan Vihara ini masih sangat terjaga.

Ini terlihat dari tempat ibadah dan sekitarnya, hampir setaip hari selalu dirawat dan dibersihkan oleh petugas yang bekerja di sana.

Pengunjung bisa menikmati fasilitas yang disediakan di vihara ini, serta taman yang bisa digunakan untuk tempat berfoto karena langsung menghadap ke laut, dan pujasera yang terletak di depan Vihara. (sha/kar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini