Harian Kepri

Cerita Bripka Zulham, Asal Usul Razia Perut Lapar yang Muncul Karena Prihatin Kondisi Buruh

Bripka Zulhamsyah saat melakukan razia perut lapar-f/istimewa

POLISI, tugasnya identik dengan menjaga ketertiban, keamanan, dan penegakan hukum di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun, sedikit berbeda dengan polisi yang satu ini. Dia adalah Brigadir Kepala (Bripka) Zulhamsyah. Pria yang bertugas di wilayah naungan Polres Tanjungpinang ini, mendadak viral beberapa bulan belakangan ini.

Pasalnya, selain fokus menjalankan tugas sebagai Ps Panit Intelkam di Polsek Kawasan Khusus Pelabuhan (KKP) Sri Bintan Pura, Zulhamsyah kelahiran Tanjungpinang 11 Maret 1986 itu, memiliki hati mulia dengan cara berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Adapun gagasan cemerlang yang dibuat oleh pria yang akrab disapa Zulham adalah, Razia Perut Lapar. Razia perut lapar adalah aksi bagi-bagi nasi campur beserta lauk pauk, yang dihargai Rp 1.000 atau pun seikhlasnya dari masyarakat Tanjungpinang.

Kegiatan positif yang langka itu, sudah berjalan sejak empat bulan yang lalu. Lokasinya pun berpindah-pindah. Terutama di tempat warga yang sangat membutuhkan makanan.

Sebelum bulan suci Ramadan, Zulham melakukan Razia Perut Lapar sekitar pukul 12:00 WIB hingga selesai. Pada bulan Ramadan ini, ia melakukan razia perut lapar menjelang berbuka puasa.

Kepada hariankepri.com, Zulham meluangkan waktunya untuk menceritakan asal-usul razia perut lapar yang digagas oleh bapak satu anak itu.

Bripka Zulhamsyah saat membagikan makanan saat razia perut lapar-f/istimewa

Menurut Zulham, tugasnya sehari-hari mendeteksi dan berbaur dengan masyarakat, agar mendapatkan informasi sekecil apapun sehingga Tanjungpinang bisa kondusif dan aman.

Nah, disaat dirinya sedang bekerja atau mencari informasi, ternyata yang didapatkan itu kebanyakan malahan curahan hati (curhat) dari buruh, porter, tukang ojek, tukang becak yang ada di sejumlah pelabuhan Tanjungpinang.

“Saat saya bertugas mencari informasi, yang saya dapat malah keluhan masyarakat dalam kondisi pandemi ini. Mereka itu makan saja susah apalagi bawa uang ke rumah,” ungkapnya.

Dari situlah awal mula mantan Pengawal Pribadi (Walpri) Almarhum Syahrul itu tergerak hatinya, untuk bagaimana cara menolong mereka dengan cara kebagian semua.

Sehingga, ia pun meminta masukan kepada istri tercintanya Findi Anita beserta Ibu kandungnya.

“Awalnya istri saya suruh buka rumah makan, tapi saya bilang pakai mobil saja, dengan harga semurah mungkin. Untuk biayanya kita jalani saja dulu Insya Allah rezeki akan mengalir, yang masak adalah istri saya sendiri dan saudara saya lainnya,” paparnya.

Munculnya kata-kata razia itu, sambung Zulham, karena razia ini identik dengan penegak hukum. Oleh karenanya dirinya sebagai anggota kepolisian, maka diberilah nama Razia Perut Lapar.

Zulham yang sudah ditinggalkan oleh sang ayah sejak usianya baru 8 tahun itu mengaku, hal ini dilakukan juga sekaligus berharap berkah dan doa, agar ibunya diberi kesembuhan.

Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando saat ikut andil razia perut lapar bersama Bripka Zulhamsyah-f/istimewa

“Dari pertama saya lahir, ibu saya tidak bisa melihat indahnya dunia. Pada tahun lalu ibu saya kena serangan jantung dan sempat masuk ICU, dan alhamdulillah sekarang masih bertahan dengan ketergantungan obat,” imbuhnya.

“Tak lain tidak bukan, niat saya melakukan ini agar ibu saya diberikan kesembuhan dan umur panjang, dan kehidupan kami juga menjadi berkah,” tambahnya.

Ia pun merasa bersyukur mempunyai orang tua yang sangat hebat. Sebab, dengan kondisi yang tidak bisa melihat, ibu kandungnya itu berjualan souvenir di kaki lima di Jalan Pos.

“Ibu saya itu dulu jualan hanya berharap kejujuran orang lain. Misalnya kalau ada yang belanja, pembeli membayar dan kalaupun ada kembalian, maka pembeli yang ngambil sendiri dari tangan ibu saya,” ujarnya.

Anak ke empat dari empat bersaudara ini, berharap dukungan dari semua pihak agar niat baik yang dilakukannya itu bisa berjalan seterusnya.

“Mudah-mudah saya sehat dan keluarga saya sehat sehingga saya terus bisa melakukan razia ini, target saya sampai pandemi ini berakhir,” harapnya.(zul)

Exit mobile version