BINTAN (HAKA) – Kijang yang terletak di Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, dulunya merupakan, pusat pertambangan bauksit di Pulau Bintan.
Seiring perjalanan waktu, jejak pertambangan bauksit di tempat itu, kini telah menjelma menjadi destinasi wisata favorit, bagi warga Pulau Bintan maupun wisatawan dari daerah lain.
Seperti, Taman Kota Kijang yang di tengahnya terdapat sebuah kolam besar. Kolam yang menjadi ikon dari taman itu, dahulunya merupakan bekas kolam pencucian bauksit.
Kini kolam itu, telah disulap sedemikian rupa sehingga menjadi lokasi favorit bagi para pengunjung. Tak hanya kolam, Pohon Sakura yang ditanam di sepanjang taman tersebut juga menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Apalagi, ketika Bunga Sakura dari pohon itu mekar, Taman Kota Kijang akan selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat, maupun para wisatawan yang ingin mengabadikan keindahan Bunga Sakura yang mekar tersebut.
Tak jauh, dari Taman Kota Kijang, terdapat sebuah Monumen Antam yang di tengahnya terdapat sebuah patung penambang.
Selain itu, di bawah patung itu terdapat empat relief yang menggambarkan situasi pertambangan bauksit pada zaman Belanda dan Jepang di Pulau Bintan.
Plt Kadispar Kepri, Raja Hery Mokhrizal menyampaikan, saat ini monumen yang dibangun pada tahun 2000 itu, juga menjadi salah satu lokasi favorit bagi para wisatawan dari daerah lain saat berkunjung ke Kijang.
“Selain untuk berfoto mereka juga ingin mengetahui bagaimana sejarah penambangan bauksit di Bintan pada masa lalu,” katanya.
Selain, Taman Kota Kijang dan Monumen Antam. Kijang juga memiliki destinasi wisata kuliner yang menjadi lokasi favorit bagi para wisatawan dalam maupun mancanegara. Tepatnya di Kampung Sei Enam yang merupakan pusat kuliner otak-otak.
Hery mengatakan, Kampung Sei Enam memang sudah lama dikenal sebagai pusatnya kuliner otak-otak di Kabupaten Bintan. Hampir setiap pekan, kampung yang lokasinya tidak jauh dari Taman Kota Kijang ini selalu ramai di datangi pengunjung.
“Otak-otak di Kampung Sei Enam, merupakan hasil produksi dari masyarakat setempat. Hampir sebagian besar penduduk di kampung itu membuat dan menjual otak-otak. Yang paling banyak dicari itu otak-otak tulang,” sebutnya.
Sehingga, tak heran ketika berada di sana, pengunjung akan menyaksikan belasan kios yang menjajakan otak-otak.
Hery mengatakan, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad telah menyusun rencana untuk menjadikan kampung tersebut sebagai destinasi wisata kuliner di Bintan.
“Pak Gubernur ingin menjadikan Sei Enam sebagai kampung wisata kuliner otak-otak dan kerupuk,” tuturnya.(kar)
