TANJUNGPINANG (HAKA) – Bukan hanya cara memakainya, mulai sekarang Anda harus tahu, tanjak Melayu terdiri dari beberapa macam, dan ada kelas tanjak yang hanya boleh dipakai orang-orang tertentu. Contoh, tanjak yang bernama Lakasmana Melayu Riau, dan Laksamana Trengganu dikenakan oleh Wali Kota, Ketua DPR, dan FKPD.
Kemudian, tanjak Todong Layar untuk para pejabat sekretaris daerah dan pejabat eselon 2. Untuk tanjak Tebing Runtuh (tinggi di kanan rendah di kiri) dikenakan oleh pegawai dari golongan 3.
Sementara tanjak Belah Mumbang yang dikenakan oleh pegawai golongan 4 dan para guru guru di sekolah. Dan, tanjak Ikatan Kepulauan Riau digunakan oleh ASN non eselon yang dirancang oleh Efiar M Amin.
Mengenai tata cara pemakaian tanjak Melayu ini, dipaparkan di event Pentas Seni Kota Tanjungpinang di halaman Laman Bunda, mulai 24 Maret 2017 – 29 Maret 2017. Pentas seni digelar di beberapa lokasi, yaitu di halaman Laman Boenda, Tugu Pinsil, halaman RRI dan Taman Batu XI.
Event ini digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang. Dan, dibuka Wako Tanjungpinang H Lis Darmansyah SH, dengan pemukulan gong.
Di pembukaan acara, Lis, mengatakan guna menjadikan Tanjungpinang sebagai kota wisata, Pemko terus berusaha meningkatkan objek-objek wisata yang ada di kota ini. Termasuk melakukan revitalisasi objek wisata di Pulau Penyengat. Di kesempatan ini, Lis mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan melestarikan khazanah kebudayaan yang ada di Tanjungpinang.
Tak hanya melestarikan, masyarakat juga diimbau memromosikannya ke ke dunia melalui media sosial. Pemko sudah memulainya dengan instragram serba Tanjungpinang.
“Jika masyarakat ingin mempromosikan potensi yang ada di Tanjungpinang, kita membuka ruang bagi seluruh masyarakat dengan mem-follow IG tersebut. Ini kita lakukan supaya Tanjungpinang punya ciri khas tersendiri yang akan dikenal dimata dunia. Mari sama-sama kita kenalkan Tanjungpinang melalui media sosial,” ucapnya.
Raja Kholidin SSos, Sekretaris Disbudpar Kota Tanjungpinang, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Pentas Seni Kota Tanjungpinang tahun 2017 bertujuan untuk membangun kota Tanjungpinang. Khususnya, dalam hal kebudayaan dan mengembangkan potensi budaya yang terdepan dan meningkatkan atraksi wisata yang dimiliki. (red/humas pemko)