BINTAN (HAKA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bintan, merilis data terkait pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Bintan, untuk tahun 2020 dan tahun 2021.
“Secara umum pertumbuhan ekonomi Bintan turun 0,24 persen. Yakni dari 8,86 persen tahun 2020 menjadi 8,62 persen di tahun 2021,” tegas Pelaksana Tugas dan Fungsi Neraca, BPS Bintan, Muhammad Dikki, Senin (5/9/2022).
Menurut Dikki, angka penurunan ekonomi itu diakibatkan oleh situasi Pandemi Covid-19. Sehingga, industri atau perusahaan di Bintan banyak melakukan pengurangan karyawan dan proses produksi.
“Banyak karyawan yang dirumahkan karena pembatasan kegiatan masyarakat di masa Covid-19 antara tahun 2020-2021,” ucapnya saat dijumpai di ruang kerjanya.
Namun demikian, kata Dikki, ada kontribusi pertumbuhan yang paling besar di tahun 2021 sekitar 40,9 persen yakni, di sektor industri pengolahan, seperti perusahaan di Sri Kuala Lobam, maupun Lagoi.
“Sudah mulai ada pertumbuhan karena aktivitas produksi mulai meningkat di perusahan-perusahaan industri,” tuturnya.
Selain itu ada juga yang menyumbangkan laju ekonomi dari kontruksi pembangunan mencapai 22,4 persen. Lalu, transportasi dan pergudangan mencapai 3,5 persen seperti jasa pos maupun jasa lainnya.
Aktivitas jasa kesehatan dan kegiatan sosial naik 3 persen. Sedangkan, penyedia akomodasi makan dan ekonomi seperti warung makan turun 0,5 persen.
“Pertumbuhan ekonomi tentunya sejalan dengan pengangguran masyarakat,” pungkasnya. (rul)
