TANJUNGPINANG (HAKA) – Sinyal Plt Gubernur Kepri Isdianto yang bakal merotasi pejabat eselon II, di lingkup Pemprov Kepri memantik reaksi Partai NasDem, sebagai salah satu partai pengusung Sani-Nurdin (Sanur) dalam Pilgub Kepri pada Pilkada 2015.
Menurut Wakil Ketua Bidang Politik dan Pemerintahan DPW NasDem Kepri, Pajrin Shihab, bahwa niat Plt Gubernur itu justru akan semakin memperkeruh keadaan, pasca-Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Nurdin Basirun.
“Jadi tidak perlulah melakukan perombakan kabinet, sebab kita tahu Kepri ini sedang berduka, karena gubernur kita sedang dapat musibah,” ujarnya, Selasa (6/8/2019).
Menurut penilaiannya, meskipun saat ini Gubernur Kepri non aktif Nurdin Basirun tengah mendekam dalam tahanan, namun status Nurdin Basirun tetaplah sebagai orang nomor satu di Kepri.
“(Tentu) harus dihormati Pak Nurdin yang notabene beliau masih Gubernur. Karena dalam hal ini belum diberhentikan hanya dibebastugaskan,” sebutnya.
Untuk itulah lanjutnya, ia berharap Plt Gubernur Kepri Isdianto yang diberi amanah oleh Kemendagri untuk melanjutkan estafet kepemimpinan, dapat terus melanjutkan program yang telah dicanangkan oleh Gubernur Kepri non aktif Nurdin Basirun.
“Sebaiknya rapatkan barisan saja biar Kepri bisa terus maju. Kalau saat ini dilakukan perombakan OPD, dikhawatirkan nanti akan membuat masalah baru yang berakibat konflik kepentingan,” tukasnya.
Sebelumnya, Plt Gubernur Kepri Isdianto berencana bakal merotasi seluruh pejabat eselon II di lingkup Pemprov Kepri.
Namun, ia menegaskan rencana rotasi itu tidak akan dilakukannya dalam waktu dekat.
Karena ia masih harus terlebih dahulu melakukan penilaian dan memetakan pejabat-pejabat yang dianggapnya layak untuk duduk di jabatan strategis di Pemprov Kepri.
“Kalau reshuffle (dalam waktu dekat) belum. Tapi ya ke depan kita nggak tau, kita masih melihat,” ujarnya, Senin (5/8/2019) kemarin.(kar)
