Harian Kepri

Terobosan Ekonomi Ansar saat Diskusi dengan Tempo: Jadikan FTZ Menyeluruh di Kepri

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad saat bicara dalam acara Ngobrol @Tempo yang mengangkat Tema Terobosan Baru untuk Kemerdekaan Perekonomian, Senin (16/8/2021)-f/screenshot-youtube Tempodotco

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad punya sejumlah terobosan, untuk meningkatkan perekonomian Provinsi Kepri di tengah pandemi Covid-19.

Dalam diskusi online bersama media Tempo, orang nomor satu di Provinsi Kepri itu menyebut, bahwa dirinya tengah intens melobi pemerintah pusat agar dua wilayah Free Trade Zone (FTZ) di Bintan, Tanjungpinang dan Karimun bisa menyeluruh seperti di Batam.

“Itu (kawasan FTZ,red) menjadi daya tarik bagi pelaku investasi. Makanya kita mendorong tiga wilayah itu menjadi kawasan ekonomi khusus (FTZ, red) menyeluruh,” katanya dalam acara yang mengangkat tema Terobosan Baru untuk Kemerdekaan Perekonomian yang disiarkan diakun Youtube Tempodotco.

Selain tengah getol memperjuangkan FTZ menyeluruh di dua kawasan itu. Pemprov Kepri juga, mendorong pemerintah pusat terus menambah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Provinsi Kepri.

Saat ini, di Kepri sendiri sudah ada tiga KEK yang telah ditetapkan oleh pemerintah yakni di Kabupaten Bintan dan dua di Kota Batam.

“Di kawasan itu (KEK) itu penuh dengan stimulus-stimulus seperti tax loan, tax holiday, dan kemudahan perizinan,” tuturnya.

Dengan kondisi itu, maka Pemprov Kepri pun saat ini berjuang agar wilayah Natuna dan Anambas yang memiliki potensi alam dan pariwisata bisa juga ditetapkan sebagai KEK.

“Ini akan kita dorong ke depan, tapi dengan prinsip kemerdekaan dan kedaulatan ekonomi yang harus kita jaga,” tegasnya.

Ansar menegaskan, semua upayanya itu selain untuk meningkatkan perekonomian di Provinsi Kepri, hal itu juga adalah upaya dari Pemprov Kepri untuk membantu mengurangi ketergantungan terhadap negara asing.

“(Supaya) yang jadi amanat para pejuang kemerdekaan kita, yakni pemerataan ekonomi (kesejahteraan,red) itu bisa dapat terdistribusi dengan baik dan bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa stabil,” tuturnya.(kar)

Exit mobile version