Beranda Headline

Target Ansar, Angka Stunting di Kepri Turun ke 14 Persen di Tahun 2024

0
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad-f/zulfikar-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, prevalensi angka stunting (kekerdilan) di Provinsi Kepri, saat ini sebesar 17 persen.

Ansar pun menargetkan, di tahun 2024 mendatang angka stunting di Kepri turun menjadi 14 persen, sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.

“Karena itu sekarang kita identifikasi dulu, dan menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menurunkan angka stunting,” katanya di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Rabu (1/6/2022).

Ansar menjelaskan, upaya yang saat ini telah dilakukan untuk menekan angka stunting di Kepri yakni, dengan melibatkan TP PKK dan Posyandu, utamanya di daerah pulau-pulau untuk memberikan pemahaman serta upaya pencegahan stunting kepada masyarakat.

“Karena stunting inikan penyebabnya berkaitan dengan pendidikan dan ekonomi. Maka, ini yang akan diidentifikasi dulu,” tuturnya.

Ia juga menginstruksikan kepada OPD di lingkungan Pemprov Kepri, yang mengurusi masalah stunting, agar mempercepat seluruh program-program untuk menekan angka pravelensi stunting di Kepri.

“Terutama itu anggaran DAK yang dititipkan oleh pusat. Karena kalau itu dipercepat realisasi belanjanya, kemungkinan kita akan mendapat tambahan anggaran,” sebutnya.

Kepala Perwakilan BKKN Provinsi Kepri, Rohina, menyampaikan, secara umum penyebab stunting di Indonesia dikarenakan oleh beberapa faktor. Pertama, yakni, karena tingkat pemahaman orang tua yang minim soal gizi saat ia hamil dan menyusui.

“Kedua, itu karena faktor lingkungan. Seperti kurangnya sanitasi yang bersih dan sulitnya untuk mendapatkan akses air bersih. Itu juga salah satu penyebabnya,” jelasnya.

Kemudian sambungnya, tren mengonsumsi obat pelangsing yang dilakukan oleh para wanita belakangan ini, juga turut menjadi faktor penyebab terjadinya stunting di Indonesia.

“Karena sekarang rata-rata anak muda sekarang inikan badannya kurus. Jadi mereka mengonsumsi obat pelangsing untuk diet. Nah, diet itu tidak diperbolehkan untuk ibu hamil atau yang mau menikah,” tuturnya.(kar)

Baca juga:  Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Ansar Pertanyakan Kontribusi ke Daerah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini