TANJUNGPINANG (HAKA) – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepri, Hasbi mengimbau kepada masyarakat, untuk selalu waspada terhadap bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Dia mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun BPBD Provinsi Kepri, sejak Januari-Juni 2023, telah terjadi 275 bencana di seluruh wilayah Provinsi Kepri.
“Seperti banjir, longsor, kebakaran hutan dan pemukiman, pohon tumbang, puting beliung, dan gelombang tinggi,” katanya, kepada hariankepri.com, Kamis (17/8/2023).
Di utarakannya, pada periode Januari – Juni 2023 itu, dari 7 kabupaten kota di Kepri, ada tiga daerah di Kepri yang paling banyak mengalami kejadian bencana.
Pertama yakni, Kota Tanjungpinang dengan jumlah kejadian sebanyak 102 kejadian. Bencana di Tanjungpinang didominasi angin puting beliung, pohon tumbang, dan banjir.
Kemudian, disusul oleh Kabupaten Bintan dengan jumlah 95 kejadian, yang didominasi oleh bencana kebakaran lahan.
“Selanjutnya, Natuna yang mengalami 31 kejadian bencana, yang didominasi oleh bencana longsor. Sedangkan, untuk Anambas, Lingga, Karimun, dan Batam bencana yang terjadi jumlahnya tidak sampai 20 kejadian,” paparnya.
Lebih lanjut, Hasbi menyampaikan, saat ini bencana yang berpotensi terjadi di Kepri yakni kekeringan. Hal itu dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
“Namun khusus untuk Kepri, El Nino ini belum begitu mengkhawatirkan. Tapi kita tetap harus selalu waspada,” pungkasnya.(kar)