Harian Kepri

Punya Komitmen untuk Pendidikan, Bupati Bintan Terima Penghargaan Ki Hajar Dewantara Award 2018

Bupati Bintan Apri Sujadi menerima penghargaan Ki Hajar Dewantara Award

BINTAN (HAKA) – Tidak banyak kepala daerah di Indonesia yang berhasil mendapatkan Penghargaan Ki Hajar Dewantara Award 2018. Hanya 16 kepala daerah terpilih yang terdiri dari Gubernur, Wali Kota dan Bupati se Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut.

Kepala Daerah yang mendapatkan penghargaan juga merupakan kepala daerah yang dinilai memiliki komitmen yang kuat dalam memajukan Dunia Pendidikan di Indonesia. Berdiri bersama sejumlah kepala daerah seperti Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Sulut Olly Dondo Kambey, Bupati Bintan H Apri Sujadi, maju ke podium untuk menerima Penghargaan Ki Hajar Dewantara Award 2018 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diserahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy melalui Sekjen Pendidikan Didik Suhardi, Ph.D di Lagoon Garden The Sultan Hotel, 12 Oktober lalu, di Jakarta,

Salah satu poin penting penilaian dalam Penghargaan Ki Hajar Dewantara Award 2018 tersebut adalah dukungan nyata kepala daerah dalam bidang pendidikan. Bupati Bintan H Apri Sujadi, telah menggesa beberapa program yang bermanfaat bagi masyarakat di antaranya program bantuan perlengkapan sekolah dan transportasi bagi murid SD/SMP secara gratis.

Lalu program mengaji sebelum jam belajar dimulai, pembenahan infrastruktur sarana prasarana belajar serta Pengembangan Tekhnologi Informasi Bidang Pendidikan.

”Sejak awal sebelum dilantik sebagai Bupati, kita sangat berkomitmen untuk meluncurkan program ini dengan maksud, agar tidak ada lagi alasan bagi kita semua untuk tidak menyekolahkan anak,” ungkap Bupati Bintan Apri Sujadi.

Bupati Bintan Apri Sujadi menyampaikan nasihat kepada para siswa

Hingga saat ini, Pemkab Bintan juga merupakan salah satu daerah di Provinsi Kepri yang menggratiskan biaya perlengkapan sekolah bagi siswa/siswi yang baru masuk sekolah. Ini juga menjadi catatan tersendiri bagi Pemkab Bintan, karena ini pertama kalinya Pemkab Bintan mendapatkan penghargaan bergengsi nasional tersebut.

Dirinya juga menceritakan sedikitnya, usaha Pemkab Bintan untuk meng-cover biaya-biaya pendidikan bagi jenjang SMA dan Mahasiswa Bintan. Saat ini, aturan perundang-undangan membatasi Pemkab Bintan menyalurkan bantuan bagi siswa-siswi SMA dan Mahasiswa melalui anggaran APBD Pemkab Bintan hal ini dikarenakan SMA dan Mahasiswa kewenangannya berada di Pemerintah Provinsi Kepri.

”Kita terbentur aturan karena kewenangannya berada di Provinsi Kepri, namun kita tidak akan menyerah. Karena mereka , anak-anak Bintan yang wajib kami penuhi kebutuhan pendidikannya. Saat ini, kita sedang melakukan proses formulasi program CSR,” jelasnya.

Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan terhadap pemenuhan transportasi dan perlengkapan sekolah gratis anak, tentu pantas disebut sebagai suatu bentuk kepedulian dunia pendidikan. Bisa dibilang program ini wujud keberpihakan. Berpihak pada siapa?. Tentu saja masyarakat. Terutama bagi mereka yang secara ekonomi kurang beruntung. Mereka yang memiliki putra putri dibangku sekolah dasar (SD) hingga menengah pertama (SMP) sederajat.

Tahun ini alokasi anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk pengadaan seragam sekolah gratis bagi siswa baru SD/SMP se derajat kembali di luncurkan, bahkan rencananya Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan akan menyerahkan bantuan yang terdiri dari 5 stel seragam sekolah, sepatu, tas, dasi, kaos kaki, hingga topi setidaknya sudah dibagikan diakhir bulan Oktober 2018 ini.

Apri Sujadi juga menuturkan bahwa, saat ini dirinya masih melihat banyaknya anak sekolah yang mengaji hanya sebagai kebutuhan untuk masuk sekolah. Usai masuk sekolah SMP, rata-rata anak tersebut tidak melanjutkan pengajiannya.

”Kita masih melihat fenomena itu, bahwa anak-anak mengaji hanya agar bisa mendapatkan sertifikat lalu melanjutkan sekolah ke jenjang SMP, usai masuk sekolah SMP , kegiatan mengaji pun berhenti. Saat ini, sedang kita bicarakan dengan instansi vertikal, mungkin konsepnya bisa menggunakan buku panduan dan ditandatangani pengelola masjid serta disetor di sekolah,” ujarnya

Bupati Bintan Apri Sujadi saat meninjau ruang kelas untuk direnovasi

Selain itu, dirinya juga meminta agar Orangtua hendaknya dapat terlibat aktif. Orangtua juga bisa membantu dengan mengajak anak-anak mengaji ke mesjid sekaligus memakmurkan mesjid.

”Mengajak anak-anak kita mengaji ke masjid, secara tidak langsung kita juga ikut memakmurkan mesjid. Jadi anak-anak mengaji di masjid dan musala, akan ada buku panduannya,” imbuhnya.

Dikatakannya juga bahwa tradisi Melayu dulunya anak-anak gemar mengaji seusai Maghrib menjadi hal yang biasa dilakukan masyarakat. Namun tradisi tersebut tampaknya sudah mulai menghilang. kegiatan mengaji ini tidak hanya membiasakan membaca Alquran tetapi juga mengajak umat Islam untuk meramaikan masjid dengan salat berjamaah.

Dalam salah satu kesempatan, Bupati Bintan Apri Sujadi, melaksanakan Salat Dzuhur bersama siswa-siswi SMP Negeri 1 Bintan, Kecamatan Bintan Timur, Kamis (4/10/2018) lalu. Kesempatan tersebut dilakukannya, usai meninjau langsung rehabilitasi sejumlah Ruang Kelas SMP Negeri 1 yang dialokasikan melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2018.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya berpesan kepada seluruh siswa-siswi yang ikut shalat berjamaah agar berupaya untuk tidak meninggalkan shalat fardhu sebagai pondasi dasar dalam menjalani kehidupan dan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.

”Salat berjamaah bersama siswa ini sangat bagus, saya menyarankan bila masuk azan tiba , guru-guru dapat memandu siswa agar seluruhnya bisa Salat berjamaah di musala. Ini sebagai bagian dari pembentukan karakter anak didik kita ” ujarnya

Diketahui bahwa SMP Negeri 1 Bintan, Kecamatan Bintan Timur tersebut ada 4 ruangan kelas yang mendapat anggaran rehabilitasi melalui Dana DAK TA 2018 senilai Rp 368 juta.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan Tamsir, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah Bintan saat ini sedang melakukan pembenahan sarana prasarana bidang pendidikan.

”Setahap demi setahap kita melakukan pembenahan sarana prasarana bidang pendidikan, ini sebagai bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam melakukan peningkatan kualitas pendidikan kita,” ujarnya.

Bupati juga meminta agar Dinas Pendidikan Kabupaten Bintan mampu menginventarisir sarana prasarana sekolah khususnya ruangan kelas yang rusak.

”Kita terus berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan kualitas mutu pendidikan kita, agar siswa nyaman dalam belajar mengajar sehari-hari,” tutupnya. (adv)

Exit mobile version