
TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri menaruh perhatian khusus pada pemenuhan kebutuhan dokter spesialis di wilayah Provinsi Kepri.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Muhammad Bisri menyampaikan, bahwa Gubernur Kepri menaruh atensinya, untuk mendorong agar kekurangan dokter spesialis dapat segera teratasi.
Salah satunya kata Bisri, dengan menyediakan program beasiswa bagi putra-putri daerah. Program ini terbuka bagi anak-anak Kepri, baik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), maupun lulusan baru kedokteran.
Dia mengatakan, program beasiswa ini nantinya diharapkan mampu membantu rumah sakit di Kepri menjadi lebih mandiri, tanpa terus bergantung pada tenaga dokter spesialis dari luar daerah.
Dengan semakin banyaknya dokter spesialis dari daerah sendiri, dia menegaskan, maka kualitas pelayanan kesehatan di Kepri pun diprediksi dapat semakin meningkat.
“Targetnya, pelayanan rumah sakit bisa mencapai 80 persen. Itu sangat tergantung dari ketersediaan dokter spesialis,” terangnya, kepada hariankepri.com, kemarin.
Lebih lanjut Bisri mengutarakan, bahwa program beasiswa ini dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Bantuan dana yang diberikan mencapai Rp 200 juta per tahun untuk setiap peserta.
“Pendidikan spesialis biasanya berlangsung selama 4 hingga 4,5 tahun. Setelah lulus, penerima beasiswa diwajibkan mengabdi selama 15 tahun di wilayah Kepri,” bebernya.
Bisri mengungkapkan, apabila komitmen yang telah disepakati tersebut tidak dipenuhi oleh para peserta, maka sanksi khusus tentunya akan diberlakukan.
Saat ini, kebutuhan dokter spesialis di Kepri mencapai 120 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 orang sudah mengikuti pendidikan yang tersebar di Indonesia, sehingga masih dibutuhkan sekitar 80 orang lagi.
“Kami jalankan program ini secara bertahap karena kondisi keuangan daerah masih menyesuaikan dengan kebijakan efisiensi,” jelasnya.
Beberapa bidang spesialis di Provinsi Kepri yang masih dibutuhkan antara lain dokter spesialis bedah anak dan penyakit dalam. Secara keseluruhan, setiap kabupaten dan kota di Kepri ditargetkan memiliki minimal tujuh dokter spesialis.
“Dokter spesialis di Kepri sudah cukup banyak, tapi kebutuhan kita juga tinggi. Jadi harus kita kejar terus,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, ia menambahkan, pendaftaran seleksi beasiswa tersebut akan segera dilakukan pada tahun ini. Sedangkan, pendidikannya akan dimulai di tahun 2026 mendatang.
“Saat ini, sudah ada lebih dari 50 orang yang menyatakan minat untuk mengikuti program ini,” tutupnya. (dim)