BINTAN (HAKA) – Kapolsek Teluk Bintan Iptu Syamsuriya membenarkan, bahwa pihaknya menerima surat aduan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Bintan Buyu.
Aduan itu tentang permasalahan aksi sosial gotong-royong yang dilakukan oleh WNA, di area Gedung Istana Kota Kara, Kampung Bekapur, Jumat (17/1/2025) hingga Sabtu (18/1/2025).
Surat aduan itu ditandatangani oleh Kepala Desa (Kades) Bintan Buyu, Irmansyah, Senin (20/1/2025), atas tidaklanjut dari Perkumpulan Zuriat Bentan. Bahwa kegiatan itu, sambung Syamsuriya, telah meresahkan warga setempat.
Ia menerangkan bahwa ada warga Negara Malaysia sekitar 25 orang, tidur serta tinggal di salah satu rumah warga Kawasan Kota Kara, untuk melakukan kegiatan sosial itu.
“Meskipun kegiatan itu berjalan lancar selama dua hari. Tapi, muncul permasalahan di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.
Yakni, Perkumpulan Zuriat Bentan tidak menerima kegiatan sosial orang asing itu, karena tidak ada pemberitahuan penggunaan Gedung Istana Kota Kara, sebelumnya.
Bahkan, tidak ada pemberitahuan kegiatan keramaian itu ke Pemerintah Desa Bintan Biyu maupun pihak Kepolisian Teluk Bintan.
“Jadi kegiatan warga Malaysia dan sekelompok warga Kota Kara, tidak ada juga koordinasi dengan Dinas Pariwisata Bintan,” jelasnya.
Sesuai laporan Bhabinkamtibmas dan anggota intel Polsek Teluk Bintan, gotong-royong yang dilakukan warga Malaysia itu juga tidak melibatkan warga Desa Bintan Buyu.
Syamsuriya menambahkan, atas permasalahan antarwarga, Perkumpulan Zuriat Bentan, serta Pemerintah Desa Bintan Buyu itu, pihaknya melakukan langkah persuasif agar permasalahan itu diselesaikan dengan aman dan kondusif.
“Kita minta klarifikasi dari pihak Pemerintah Desa, serta para pihak yang merasa keberatan atas kegiatan itu sebelumnya,” tutupnya. (rul)
