TANJUNGPINANG (HAKA) – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Rudi Chua menyesalkan, sikap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, yang dinilai tak perduli dengan persoalan krisis air di Ibu Kota Provinsi Kepri, Kota Tanjungpinang.
Menurut Politikus Partai Hanura itu, sikap itu dapat terlihat dari tidak sedikitpun penanganan yang dilakukan oleh Pemprov Kepri, terhadap kondisi Waduk Sei Pulai sehingga membuat kondisi waduk tersebut semakin tahun sangat memprihatinkan.
“Padahal PDAM ini punya Pemprov Kepri, tapi nyaris tidak ada upaya yang dilakukan. Jujur kita agak kecewa juga,” katanya, Kamis (23/4/2020).
Ia menyebut, dari informasi yang ia peroleh dari pihak PDAM Tirta Kepri, jika pihak PDAM saat ini tengah mencoba memperpanjang pipa pompa di Waduk Sei Pulai. Hal itu dilakukan, karena kondisi air di waduk tertua di Pulau Bintan itu sudah sangat jauh menyusut.
“PDAM terpaksa melakukan hal itu (perpanjangan pipa), karena permintaan mereka untuk pembenahan waduk ke Pemprov Kepri tak kunjung direspon, sementara kondisi air PDAM sangat kritis,” paparnya.
Tekait, pembenahan Waduk Sei Pulai lanjutnya, sejatinya DPRD Provinsi Kepri kerap mengusulkan hal itu setiap tahunnya. Namun, entah kenapa hal itu justru tidak direspon oleh Pemerintah Provinsi Kepri.
“Saya juga tidak mengerti apa alasannya. Seharusnya air ini menjadi prioritas karena menyangkut hajat orang banyak, tapi anggarannya selalu nol,” ungkapnya.
Atas kondisi itu, ia pun berharap Pemprov Kepri dapat segera membenahi Waduk Sei Pulai. Mengingat saat ini, sedang dalam kondisi pandemi Covid-19 serta ditambah juga sudah memasuki bulan suci Ramadan. Tentunya, kebutuhan air menjadi meningkat.
“Kalau ini dibiarkan, dua atau tiga minggu PDAM harus menyetop distribusi ke ribuan pelanggan. Jika dari manusia (pemerintah) tidak peduli dengan kondisi ini, kita berharap sajalah kepada alam, supaya memberi hujan yang melimpah,” pungkasnya.(kar)
