BATAM (HAKA) – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri, melakukan pengawasan dan monitoring penyaluran tahap keempat bantuan 284.223 paket sembako, untuk warga Kota Batam, yang terkena dampak Covid-19, Senin (31/8/2020).
Asintelijen Kejati Kepri, Agustian Sunaryo mengatakan, kegiatan ini evaluasi pendistribusian paket sembako atas permintaan Badan Pengusahaan (BP) Batam, sebab anggarannya dari mereka.
“Kami cek metode penyaluran di Kecamatan Batam Kota, Bengkong, Batu Aji, dan Kecamatan Lubuk Baja,” ucap Agustian.
Perwakilan BP Batam, Ahmad Bestari mengatakan, kegiatan pendistribusian bantuan paket sembako telah selesai, yang dimulai akhir Juli 2020 hingga pertengahan Agustus 2020.
“Jadi kami mohon kerjasamanya dari para lurah untuk terbuka kepada tim dari Kejati Kepri, tentang penyaluran sembako,” ucap dengan singkat saat pertemuan di Aula Kantor Camat Batam Kota.
Anggota Tim Monitoring Kejati Kepri, Nelson Simbolon mengatakan, pihaknya meminta kepada para lurah agar transparan dalam penyaluran paket sembako. Apakah dalam pendistribusianya ke masyarakat, ada kendala atau tidak.
“Jika ada persoalan maka sampaikan kepada kami, sehingga dicarikan solusinya dan bukan untuk diperkarakan,” tegasnya
Kegiatan ini menurutnya, untuk memastikan anggaran bantuan dari pemerintah tersebut, tepat sasaran serta pelaporannya jelas.
Menurut Camat Batam Kota, Aditya Guntur Nugraha, sejauh ini pembagian paket sembako di 6 kelurahan tidak ada kendala. Kini tinggal laporan administrasi seperti berita acara saja.
Adapun aitem paket sembako yang diterima warga berupa beras, biskuit, minyak goreng, dan sirup.
Jumlah penerima di Kelurahan Teluk Tering sebanyak 2.836 kepala keluarga (KK), Taman Baloi 3.364 KK, Sungai Panas 5.782 KK, Sukajadi 256 KK, Belian 19.524 KK, dan Kelurahan Baloi Permai sebanyak 9.531 KK. (rul)
