Beranda Headline

Jelang Imlek, Harga Cabai dan Ayam Potong di Tanjungpinang Naik Rp 2 Ribu

0
Kepala Disperdagin Kota Tanjungpinang, Riany dan jajaran saat memantau harga di Pasar Bintan Center-f/zulfan-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Jelang perayaan Imlek, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), melakukan monitoring harga bahan pokok di Pasar Bintan Center (Bincen), Rabu (7/2/2024).

Kepala Bidang Stabilisasi Harga Disperdagin Tanjungpinang Riyanto menyampaikan, peninjauan ini dalam rangka memantau harga komoditas pangan, jelang Imlek yang jatuh 10 Februari 2024.

“Kami sudah pantau di Pasar Bincen,” katanya kepada hariankepri.com, kemarin.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil dari pemantauan, harga bahan pangan seperti bawang, sayur dan komoditas lainnya masih terkendali dan stabil.

“Yang naik cabai merah, dari sebelumnya Rp 63 ribu per kilogram, sekarang Rp 65 ribu per kilogram,” terangnya.

Selain cabai, lanjut Riyanto, ayam potong juga sedikit mengalami kenaikan, yang sebelumnya Rp 37 ribu per kilogram, jadi Rp 39 ribu per kilo.

“Dua komoditas itu hanya naik sekitar Rp 2 ribu saja,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikan harga ayam potong ini dikarenakan pengaruh cuaca yang tidak menentu selama tiga bulan terakhir, yang menyebabkan masa pertumbuhan ayam tidak stabil.

“Misalnya seharusnya 3 bulan sudah masa masuk panen, tapi belum bisa dilakukan,” sebutnya.

Sementara itu, salah satu pedagang di Pasar Baru KUD, Ana mengaku, harga cabai yang ia jual masih terbilang normal.

Ana menjelaskan, harga cabai Merah Rp 65 ribu per kilogram, cabai hijau Rp 55 ribu per kilo, cabai rawit Rp 55 ribu per kilogram, dan cabai nano atau cabai setan Rp 70 ribu per kilogram.

Ia mengatakan, semua cabai yang dijualnya berasal dari Pulau Jawa. Menurutnya, kalau ambil dari jawa harganya lebih murah.

“Stok juga banyak, per hari cabai dikirim 200 kilogram lebih,” ungkap Ana kepada hariankepri.com, Kamis (8/2/2024). (sap/zul)

Baca juga:  Dingkis, Ikan yang Bertelur saat Imlek dan Dipercaya Pembawa Rezeki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini