Beranda Daerah Batam

Jadi Atensi Pusat, Binda Kepri Gandeng KWI untuk Berantas TPPO

0
Kabinda Kepri Bonar Panjaitan, bersama Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana Bangun serta Mgr Antonius dan para Uskup-f/istimewa-humas binda kepri

BATAM (HAKA) – Badan Intelijen Daerah (Binda) Provinsi Kepri, menjalin kerjasama dengan TNI-Polri serta Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), untuk membahas berbagai persoalan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) atau human trafficking.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Binda Kepri, Bonar Panjaitan saat kegiatan gala dinner, di Gereja Santo Petrus, Kota Batam, Selasa (23/5/2023) lalu.

Menurutnya, kasus TPPO ini menjadi atensi Pemerintah Pusat, sehingga human trafficking di berbagai daerah Indonesia termasuk wilayah Kepri, harus diberantas.

“Untuk itu, Binda Kepri berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk gereja, dalam memberantas jaringan TPPO di Kepri,” terang Bonar.

Pada kesempatan itu, Bonar juga mengapresiasi karya nyata yang dilakukan oleh gereja dalam membela kemanusiaan di Batam. Yakni, melalui pelayanan Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPMP).

“Apapun tantangannya, negara tidak boleh kalah dan lengah dalam memberantas TPPO,” imbuhnya.

Menurutnya, atas dukungan dalam memberantas TPPO itu telah dibuktikan Binda Kepri, yang telah menggagalkan pengiriman calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri.

Di antaranya, 2 orang calon PMI asal Kota Tanjungpinang hendak ke Negara Kamboja, melalui Pelabuhan Domestik Sri Bintanpura Kota Tanjungpinang, Senin (15/5/2023).

Polresta Barelang juta berhasil menggagalkan pengiriman TPPO ke Malaysia sebanyak 6 kasus. Yakni, sebanyak 11 orang tersangka, termasuk 3 orang WNA asal Malaysia, karena terlibat jaringan TPPO.

“Dan 13 orang korban TPPO berhasil diselamatkan. Para korban berasal dari NTT, Jawa dan Sumatera,” pungkasnya.

Ketua KWI, Monsignor (Mgr) Antonius Subianto Bunjamin, menyampaikan terima kasih kepada stakeholder, yang memiliki komitmen untuk mendukung berbagai karya kemanusiaan dalam memutus mata rantai jaringan TPPO, di Kepri.

“Seorang manusia dengan agama dan etnis apapun yang menjadi korban TPPO, maka harus dibela karena mereka mempunyai hak dan martabat yang sama seperti kita di Indonesia ini,” tegasnya.

Baca juga:  Gubernur Optimis Tahun Ini Proyek Gurindam 12 Dikerjakan

Kegiatan Gala Diner itu dihadiri oleh Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana Bangun beserta jajaran, Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Asia Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon. Komisioner LPSK Doktor Antonius, serta perwakilan seluruh jemaat Gereja di Batam. (rul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini