Harian Kepri

Dari Bertemu Nelayan Hingga Beri Bantuan, Bentuk Kepedulian Gubernur dan Wagub

Gubernur Kepri Nurdin Basirun bersama dengan nelayan Tanjungpinang

TANJUNGPINANG (HAKA) – Provinsi Kepri dengan 96 persen luas wilayah lautnya tentu memiliki potensi kemaritiman yang luar biasa besar. Semua itu memerlukan formulasi yang tepat bagaimana pengelolaannya dapat berjalan dengan lancar sehingga tercapai kesejahteraan masyarakat secara nyata dan merata.

“Kesejahteraan masyarakat Kepri sebagian besar datang lewat maritimnya, penguatan sistem pengelolaan yang terstruktur dan terarah menjadi hal yang penting,” terang Gubernur Kepri, kepada wartawan, Jumat (26/4/2019 ) disela Rapat Koordinasi dan Festival Kawasan Kampong Edu Ekologi Teripang Mas di Hotel CK, Tanjungpinang.

Dalam kesempatan tersebut Nurdin pun memuji beragam inovasi dan kreasi yang dimiliki para generasi muda yang terus memacu diri dalam menggerakan setiap potensi. Nurdin berpesan agar pekerjaan yang ditekuni haruslah juga dicintai karna jika pekerjaan tersebut dicintai maka sesulit apapun kendala yang ada tentu tidak akan mudah menyerah.

“Kembali lagi mindset yang harus ditanamkan, apalagi generasi muda saat ini harus terus menjadi yang terdepan dalam upaya membangun bangsa, ” lanjutnya.

Dengan Rakor inipun, Nurdin berharap akan semakin banyak buah pikiran yang muncul untuk terus menciptakan beragam inovasi dibidang kemaritiman terlebih pemantapan terkait Teripang Mas.

“Selain itu tentu bukan hanya menjadi wacana belaka namun dari rakor ini akan muncul sistem yang terstruktur sehingga setiap inovasi yang akan dijalankan nantinya dapat terus berkembang dan menguntungkan kedepan,” pungkas Nurdin.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Kemaritiman RI Agung Kuswandono mengatakan dengan begitu besarnya potensi kemaritiman yang dimiliki Indonesia serta keanekaragaman hayati terbanyak, yang menjadi urgensi saat ini adalah apa yang tidak ada di Indonesia.

“Begitu banyak potensi yang kita miliki saat ini terutama dibidang kemaritiman namun tidak banyak pula dapat dinikmati masyarakat, tentu ini menjadi buah pikiran kita bersama dalam mencari solusi segera,” kata Agung.

Rakor sendiri menurut Agus menjadi penting dalam upaya untuk menyatukan pendapat, pikiran dan wawasan, apa solusi yang harus dilakukan sehingga permasalahan yang selama ini terjadi dapat terselesaikan.

“Mindset kita dulu yang harus diubah, jangan kita bergantung bantuan pihak luar, harus kita sendirilah yang mencari solusi dan menyelesaikannya,” lanjut Agung.

Gubernur Kepri Nurdin Basirun berbincang dengan nelayan saat berada di Karimun

Berbicara tentang Teripang Mas, ditambahkan Agus merupakan kali pertama ada di Indonesia dan yang menjadi titik lokasinya adalah Kepri, Pihak Kemenko Kemaritiman menyambut baik dan mendukung penuh inovasi yang dilakukan ini.

“Pemikiran baik ini yang Kepri lakukan dalam mengelola konservasi dan pengembangan teripang mas menjadi apresiasi kami untuk terus mendukung kegiatan ini agar berjalan baik dan memberikan hasil yang maksimal,” imbuhnya.

Usai acara, Gubernur H Nurdin Basirun didampingi Sekretaris Daerah H TS Arif Fadilah menyerahkan bantuan 28 unit Sampan Ketinting APBD tahun 2019 bagi Nelayan Tangkap Sondong kepada Kelompok nelayan sondong 757 Kampung Jawa dan Teluk Keriting di bertempat di pesisir laut Teluk Keriting, Tanjungpinang.

Dalam kesempatan tersebut juga, Kelompok nelayan sondong 757 langsung dikukuhkan oleh Nurdin. Dirinya mengingatkan agar para nelayan untuk semakin semangat bekerja. Selain itu, menjalin silaturahmi demi mencapai pembangunan yang terintegrasi dan kejayaan bagi masyarakat juga penting karena pembangunan masih panjang dan jauh untuk dijalankan.

“Sambutlah sebelum fajar dalam memulai aktifitas sehari-hari. Dengan itu InsyaAllah akan menjadi barokah,” kata Nurdin memotivasi.

Dan yang paling utama, terkait laut, Nurdin meminta semua kalangan untuk menjaganya dari polusi dan pencemaran. Sebab, hal itulah yang dapat mengancam serta merusak kualitas Sumber Daya Alam laut Kepri, karena laut adalah sumber ekonomi dan ikon wisata maritim.

“Saya menegaskan kembali bahwa salah satu cara agar membuat laut kembali berjaya adalah dengan mengatasi jangan buang sampah ke laut yang mengancam serta merusak kualitas sumber daya laut kita,” pinta Nurdin.

Permintaan yang disampaikan Nurdin ini, setelah belakangan ini apa yang dilihatnya terkait sampah di laut dan himbauan agar jangan buang sampah di laut karena akan terjadi polusi dan pencemaran ekosistem laut dari bahan-bahan non organik yang sulit terurai.

“Kondisi ini memerlukan perhatian khusus dan harus dilakukan secara terpadu antar pemerintah daerah serta melibatkan masyarakat dan dunia usaha baik secara langsung maupun tidak langsung karena semua memiliki kepentingan terhadap sumber daya laut dan maritim di wilayah Kepri,” kata Nurdin.

Untuk itu, Nurdin mengajak semua pihak agar dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman untuk terus mengawasi dan menjaga kondisi sumber daya laut agar tetap terjaga dari ancaman kerusakan dan pencemaran.

“Kawasan pesisir, laut dan Pulau-Pulau harus kita jaga, kita kembangkan dan kelola dengan baik sehingga mampu tampil sebagai pusat kemajuan perekonomian dan yang semakin memperkuat serta menjadikan Kepri Ikon wisata maritim,” ajak Nurdin.

Di sejumlah daerah, tambah Nurdin, tingkat pencemaran dan polusi laut berada pada kondisi yang harus segera diatasi.

“Oleh karena itu, pelestarian lingkungan perairan merupakan program yang sangat strategis untuk meningkatkan produktivitas perikanan Kepri agar kerugian secara ekologis dan ekonomis tidak semakin menyengsarakan masyarakat,” tutup Nurdin.

Wagub Kepri Isdianto saat menerima para nelayan Bintan di kantornya

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Eddy Sofyan menyampaikan bahwa Pemerintah sampai hari ini selalu berpikir apa keinginan dan kebutuhan masyarakat, maka meskipun dengan APBD yang minim, pemerintah tetap terus menggesa pembangunan bagi masyarakat untuk maju dan sejahtera.

“Program-program pemerintah untuk masyarakat akan kita kembangkan terus, agar kedepan dengan agrobisnis bisa di buat juga dengan agro wisata,” kata Edy.

Edy pun berharap, kedepan masyarakat dapat membantu kontribusi dalam pembangunan dan cara menjaga serta menyokong apa yang di rencanakan pemerintah.

“Saya sebagai perpanjangan tangan amanah dari pak Gubernur, ingin nantinya masyarakat jadi supporter sebagai realisasi pembangunan,” tambah Edy.

Tampak hadir juga dalam penyerahan bantuan tersebut Asisten Ekonomi dan Pembangunan Syamsul Bahrum, Kepala Bakesbangpol Linmas Lamidi, Kadis Pemuda dan Olahraga Maifrizon, Kadis Pertanian Ahmad Izar, Kadis Kesehatan Tjepjep Yudana, Kadis Kominfo Zulhendri, Kadis Perindag Burhannudin, Plt Kadis ESDM Hendri Kurniadi, Sekretaris BKKD H Aiyub , Ketua MUI H Azhar Hasyim dan beserta penerima bantuan.

Bukan hanya Gubernur. Wagub Kepri Isdianto juga tidak luput dalam memperhatikan nasib nelayan. Salah satunya, dengan cara menemui belasan nelayan yang tergabung dalam Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Kabupaten Bintan, Senin (29/4/2019). Para nelayan ini mengadu kepada Wakil Gubernur jika selama menjadi nelayan yang sehari-hari terjun langsung ke laut belum pernah sekalipun menerima bantuan dari Pemerintah. Padahal, mereka mengetahui jika setiap tahun pemerintah selalu menggulirkan berbagai bantuan untuk para nelayan.

Mendengar keluhan ini, Wakil Gubernur langsung berkomunikasi dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Edy Sofyan dan meminta agar bantuan untuk para nelayan diperhatikan, agar bantuan lebih mengena langsung ke yang bersangkutan. Tidak salah sasaran, serta utamakan nelayan yang memang belum pernah mendapatkan bantuan.

“Intinya mereka minta agar bantuan nelayan Pemprov tidak salah sasaran. Tentu saja kita langsung hubungi Dinas Kelautan dan Perikanan agar diatur masalah ini dengan baik. Selanjutnya kita juga minta agar para nelayan yang tergabung dalam PNTI ini menindak lanjutinya melalui Dinas Kelautan dan Perikanan,” kata Isdianto kepada wartawan.

Ketua KNTI Bintan Edi Cahyono mewakili rekan-rekannya mengatakan jika selama ini bantuan Pemprov Kepri belum semuanya tepat sasaran. “Ada yang bantuannya justru diberikan kepada orang yang punya mobil. Sementara anggota kami yang betul-betul nelayan dan susah, belum pernah menerima bantuan nelayan. Hal-hal seperti inilah yang ingin kami sampaikan,” kata Edi Cahyono.

Edi juga mengaku senang karena Wakil Gubernur sangat menghargai kehadiran mereka. Dan kemudian meminta para nelayan agar berkoordinasi langsung dengan Dinas DKP. “Alhamdulillah pak Wagub menyambut baik kehadiran kita dan meminta agar kami berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan,” tukasnya. (adv)

Exit mobile version