Beranda Daerah Batam

Batam Mengklaim Pertumbuhan Ekonomi Naik, Tapi Masih Langganan Banjir

0
Sejumlah pengendara sepeda motor sedang mendorong kendaraan mereka di ruas jalan depan Plaza Bonia, Kota Batam, Selasa (28/2/2023) malam-f/screenshot-video warga batam

BATAM (HAKA) – Badan Pengusahaan (BP) Batam mengklaim, pertumbuhan ekonomi di Kota Batam pada tahun 2022, mencapai 6,84 persen. Angka ini disebut bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Iya benar,” ucap Kabiro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, kepada hariankepri.com, Rabu (1/3/2023).

Menurutnya, angka pertumbuhan Kota Batam itu mengalami kenaikan sekitar 2 digit dari tahun sebelumnya. Artinya, pembangunan infrastruktur itu memiliki dampak positif terhadap investasi maupun sektor ekonomi di Kota Batam.

“Bahkan melebihi target yaitu dari 4,75 persen tahun 2021 menjadi 6,84 persen tahun 2022 lalu,” terangnya.

Ariastuty menambahkan, mengenai pembangunan infrastruktur di Batam, juga memperhitungkan penanganan banjir untuk beberapa lokasi yang terendam air. Namun dirinya enggan menyebutkan tempat-tempat terjadinya banjir di kota metropolitan tersebut.

“Tentunya, BP Batam dan Pemko Batam telah mendata daerah yang banjir yakni, mitigasi pelebaran drainase dan pembersih saluran,” imbuh Ariastuty.

Sementara itu, Supoyo, salah seorang warga Kota Batam mengatakan, bahwa terjadi banjir di sejumlah ruas jalan pada Selasa (28/2/2023) malam. Termasuk longsor di Bukit Kemuning yakni akses jalan menuju ke Muka Kuning.

“Kami menduga ini akibat pembangunan infrastruktur jalan di area bandara yang super megah dan saluran air tertutup. Sehingga air hujan tidak terbuang maka terjadi banjir di Botania 1,” imbuhnya dengan singkat.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kepri, Widiastadi Nugroho menyoroti buruknya sistem sejumlah saluran air di Kota Batam. Sehingga, sering terjadi banjir di beberapa lokasi yakni, Perumahan Duta Mas, Legenda Bali, Legenda Malaka hingga kawasan lainnya.

Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, penyebab terjadinya banjir di Kota Batam di antaranya, ketika hujan maka saluran atau drainase yang ada di wilayah tersebut tidak cukup menampung debit air.

Baca juga:  Pengawas Perusda Harus Independen

“Ini menjadi gambaran buruknya sistem saluran air tak hanya di daerah Batam Kota melainkan juga daerah lainnya di Kota Batam,” terangnya saat meninjau lokasi banjir di daerah Kampung Air, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Selasa (15/2/2023) lalu.

Widiastadi menambahkan, untuk mengatasi persoalan itu, pihaknya akan memasukan agenda tersebut ke dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Kepri.

“Sehingga bisa dianggarkan penanganannya di tahun 2024 nanti,” imbuh pria yang kerap disapa Iik ini. (rul/kar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini