Site icon Harian Kepri

Ansar: Pembangunan DAM Teluk Bintan Tak Menenggelamkan Permukiman Warga

Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad-f/dimas-hariankepri.com

TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Provinsi Kepri, Ansar Ahmad, memastikan pembangunan Estuari DAM Teluk Bintan tidak akan menenggelamkan permukiman warga sekitar.

Ia mengatakan, bahwa pada awalnya Pemprov Kepri mempertimbangkan proyek ini berpotensi akan menenggelamkan sebanyak 10 desa di sekitar lokasi pembangunan.

“Namun, skala pembangunan DAM ini kini telah diperkecil dari rencana semula. Proyek ini nantinya hanya akan membutuhkan sedikit lahan di daratan untuk tempat pengolahan air,” ujarnya, kepada hariankepri.com kemarin.

Lebih lanjut, Ansar mengungkapkan, bahwa saat ini tim teknis sedang melakukan kajian mendalam terhadap batas tertinggi permukaan air untuk memastikan tidak ada desa yang terendam.

“Kami juga memberikan perhatian khusus kepada masyarakat nelayan yang berpotensi terdampak dari proyek ini,” terangnya.

Gubernur menegaskan, dalam konsep pembangunan pula, aktivitas mata pencaharian para nelayan sekitar lokasi proyek tidak boleh terganggu.

“Kalau memang nanti memungkinkan, kita akan berikan alternatif untuk nelayan di sana agar tetap bisa mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Adapun bantuan yang direncanakan olehnya mencakup pemberian alat tangkap ikan yang lebih layak, dan pembinaan agar nelayan dapat beraktivitas lebih baik dari sebelumnya.

Selain itu, orang nomor satu di Provinsi Kepri ini menilai, bahwa kebutuhan air bersih di wilayah Pulau Bintan dalam 5 hingga 10 tahun mendatang akan sangat penting. Sehingga, proyek Estuari DAM Teluk Bintan ini dinilai strategis oleh dirinya untuk menjamin kelangsungan pasokan air bersih di Pulau Bintan.

“Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Pulau Bintan saja, tapi juga di Kota Batam,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, ia mengutarakan, bahwa Pemerintah Pusat menyarankan agar proyek ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

“Setelah kajian teknis selesai, kami akan membahas lebih lanjut proses dan mekanisme pelaksanaan pembangunan DAM ini, yang diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk ketahanan air bersih di wilayah Provinsi Kepri,” tutupnya. (dim)

Exit mobile version