TANJUNGPINANG (HAKA) – Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, mengapresiasi berbagai pembangunan yang sudah dilakukan Pemprov Kepri, di Pulau Penyengat.
“Alhamdulillah Pulau Penyengat semakin bagus,” kata Taufik Ikram kepada hariankepri.com, Jumat (2/2/2024).
Ia menjelaskan, dengan perkembangan di Pulau Penyengat ini, akan membuat siapa saja yang berkunjung, akan merasa rindu untuk datang kembali.
“Karena berbagai fasilitas tersedia sangat baik. Semuanya jadi bagus. Ini sangat kita apresiasi tinggi,” ucapnya
Datuk Seri Taufik Ikram mengatakan, Pulau Penyengat memiliki latar belakang kerajaan Melayu yang sangat luar biasa. Termasuk, bagaimana di pulau inilah bahasa dilahirkan.
Sehingga, sambungnya, bahasa Melayu menjadi bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia, dan sekarang menjadi bahasa Internasional.
“Bagi saya yang menarik bahwa dari pulau ini bagaimana bahasa dibina, dan bisa menjadi pemersatu bagi banyak suku bangsa,” ucapnya.
Ia menambahkan, disamping itu ada makam Raja Haji Fisabilillah yang bersejarah. Seorang pejuang yang memenangkan pertarungan melawan bangsa Eropa, yang dulu memiliki angkatan laut terkuat di dunia.
“Dan ada Masjid Raya Sultan Riau yang sangat luar biasa sejarahnya,” tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, revitalisasi yang dilakukan di Penyengat ini, bertujuan untuk menjadikan pulau ini sebagai destinasi wisata religi dan budaya unggulan di Kepri.
“Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah berkomitmen Pulau Penyengat akan terus diperindah. Supaya pulau ini menjadi destinasi wisata religi dan budaya unggulan,” katanya, kepada hariankepri.com, Jumat (5/1/2024) lalu.
Ansar menyatakan, di tahun anggaran 2024, revitalisasi Pulau Penyengat akan terus dilanjutkan. Revitalisasi yang dilakukan tidak hanya sebatas pada pembangunan fisik tapi juga pelestarian budaya dan sejarah Melayu.
“Kita yakini, jika ini dilakukan tentu akan menarik lebih banyak wisatawan dan bisa meningkatkan ekonomi lokal,” sebutnya.
Khusus untuk pembangunan fisik, di tahun anggaran 2024 Pemprov Kepri telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 24 miliar ke Pemerintah Pusat untuk merevitalisasi Balai Adat Indera Sakti, dan pembangunan beberapa ruas jalan di pulau tersebut.
“Kita juga usulkan anggaran Rp 90 miliar untuk pembangunan Monumen Bahasa Nasional,” jelasnya.
Selain itu, sambungnya, sebagai upaya untuk memperindah Pulau Penyengat, di tahun anggaran 2024 ini Pemprov Kepri juga akan mengadakan 16 unit becak motor listrik kepada para penambang becak motor (bentor) di Pulau Penyengat.
“Dengan adanya becak listrik itu, kami yakin nilai wisata di Pulau Penyengat akan semakin menarik bagi wisatawan, dan dapat memajukan sektor pariwisata di Kepri,” pungkasnya. (sap/kar)