Beranda Daerah Tanjungpinang

Almarhum RH Abdul Azis Punya Firasat Akan Pergi Selamanya

0
Almarhum RH Abdul Azis ketika akan diberangkatkan dari kediamannya di Tanjungpinang menuju ke Tanjunguban

TANJUNGPINANG (HAKA) – Meninggalnya RH Abdul Azis menyisakan banyak kebanggaan bagi seluruh warga Kepri.

Syamsul Bahrum kerabat mendiang mengatakan, mendiang merupakan paman dari istrinya. “Bapak mendiang dengan bapak istri saya adik beradik,” katanya.

Mengenai sosok mendiang selama berkarir di pemerintahan, Syamsul mengibaratkan harimau mati meninggalkan belang, manusia meninggal meninggalkan nama.
Selama berkecimpung di birokrasi, mendiang termasuk pejabat di era orde baru, dan mengakhiri karirnya saat era orde baru berakhir.

Waktu itu, mendiang diusulkan oleh gubernur dan presiden untuk jabatan wakil gubernur satu bidang pemerintahan setelah menjabat Wali Kota Batam.

Syamsul juga mengatakan, di era transisi sebagai Wali Kota Batam, hubungan Batam dan BP Batam sangat harmonis.
Tugas-tugas di pemerintahan dan hubungan di bidang masyarakat pada masanya sangat bersih.

Ketika berkarir beliau juga melakukan pendekatan hati dengan cara berkawan dan manjemen modern. “Tanpa melihat kawan dan lawan. Kalau saat ini dikenal sistem meritokrasi,” tuturnya seperti kepemimpinan Lee Kuan Yew.

Syamsul menceritakan, almarhum memilih tinggal di Tanjungpinang.
Namun setelah pensiun, mendiang tinggal di Pekanbaru.

“Almarhum Pak Sani sudah ajak beliau Pak Aziz. Dulu ketika Pak Sani wako, mendiang menjabat Seko di Batam,” katanya.

Awal berkarir sebagai Camat Bintan Selatan saat ini Tanjungpinang dan kemudian menjabat Camat Bintan Utara.

Nah saat menjabat Sekda Riau,
hal yg sangat berkesan adalah wilayahnya sangat luas dari Pulau Tujuh.
Di keluarga, mendiang dikenal sangat familly man. Sebenarnya alasan mendiang kembali ke Tanjungpinang karena di Pekanbaru tidak banyak zuriat raja-raja seperti di Penyengat, Karimun dan Anambas.

Maka ketika itu mendiang kembali ke Tanjungpinang untuk kembali mengumpulkan zuriat di Kepri.

Baca juga:  20 Pejabat Kepri Masuk di Dakwaan KPK, Isdianto Minta Petunjuk 2 Kementerian

”Kumpulkan balik antara anak-anak yang tidak saling kenal sehingga mengenal kembali lalu dibuatlah WhatsApp keluarga. Hari ini sebenarnya acara arisan kedua tapi beliau menghembuskan nafas terakhir pagi tadi sekitar pukul 08.25 karena sesak nafas akibat kanker prostat,” katanya.

Sebelum meninggal pun beliau sudah memiliki firasat, yakni sebagai muslim yang baik sudah menyelesaikan urusan utang piutang.

Selain itu, almarhum juga berpesan minta dimakamkan di Mentigi samping makam orangtuanya. (dee)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini