Beranda Headline

Aksi Perang Sarung Berisi Batu yang Dibuat Remaja Bintim Meresahkan Warga

0
Kapolsek Bintan Timur AKP Rugianto dan Camat Bintim Anton Hatta Wiajaya-f/masrun-hariankepri.com

BINTAN (HAKA) – Beberapa kelompok remaja melakukan permainan perang sarung pada malam hari, di Kelurahan Sei Lekop, dan Jalan Lintas Timur perbatasan Bintan Timur (Bintim) dan Gunung Kijang serta Toapaya.

“Aktivitas para remaja itu meresahkan warga yang melintas di jalan itu,” ucap Kapolsek Bintan Timur AKP Rugianto, kepada hariankepri.com, Sabtu (16/3/2024).

Rugianto menegaskan, pihaknya akan melibatkan forum komunikasi pimpinan kecamatan Bintan Timur, untuk razia di lokasi-lokasi perang sarung tersebut. Termasuk akan berkoordinasi dengan Polsek Gunung Kijang untuk melakukan operasi ketertiban masyarakat.

“Kemarin saat anggota kami patroli, anak-anak itu lari ke Batu 16, Toapaya,” tuturnya.

Menurutnya, perang sarung yang dilakukan oleh sekelompok remaja itu dapat membahayakan fisik diri sendiri maupun orang lain. Sebab, dalam sarung itu diduga ada benda keras seperti batu.

“Artinya, saling lempar sarung itu dapat membahayakan orang, khawatirnya kena mata dan kepala orang, ini yang fatal,” tegasnya.

Ia mengimbau kepada warga agar dapat mengawasi anak-anaknya saat bulan puasa terutama saat salat tarawih, dan setelah sahur.

“Mohon untuk tingkatkan pengawasan terhadap anak masing-masing,” tutupnya.

Camat Bintan Timur Anton Hatta Wijaya menambahkan, perang sarung merupakan permainan zaman dulu. Namun, generasi saat ini mengisinya dengan batu dan benda lainnya.

“Tentunya hal ini berbahaya baik kepada diri sendiri dan orang lain,” ucapnya.

Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polsek Bintim, untuk melakukan pencegahan di masyarakat. “Kami minta kepada orang tua agar mengawasi anak-anaknya, jangan sampai menjadi korban dari perang sarung itu,” tutupnya. (rul)

Baca juga:  Musrenbang Jadi Agenda Pertama Isdianto Sebagai Wagub

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini