TANJUNGPINANG (HAKA) – Saat pemerintah pusat baru mencanangkan Program Pemagangan Kerja Nasional, Provinsi Kepri sudah lebih dulu membuktikan diri sebagai pelopor. Sejak 2023, Kepri menjalankan skema pemagangan yang terbukti efektif menekan angka pengangguran.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kepri, Diky Wijaya menyebut, program tersebut merupakan inisiatif Gubernur Ansar Ahmad untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal.
“Dari sekitar 1.200 peserta magang, sekitar 97 persen langsung direkrut oleh tempat mereka magang. Ini bukti bahwa pemagangan bukan sekadar pelatihan, tapi pintu masuk ke dunia kerja,” kata Diky, Jumat (19/9/2025).
Ia menjelaskan, program itu memakai skema kolaboratif antara pemerintah dan pelaku usaha. Pemerintah daerah menanggung sebagian biaya transportasi peserta, sementara perusahaan menyediakan tempat dan bimbingan kerja.
“Hasilnya, dunia usaha mendapat tenaga siap pakai, dan pemerintah mencatat lonjakan serapan tenaga kerja baru,” imbuhnya.
Melihat hasil positif tersebut, Pemprov Kepri menyiapkan langkah lebih agresif pada 2026 dengan menyasar sektor pariwisata. Sebanyak 500 peserta akan disalurkan ke hotel-hotel di seluruh wilayah Kepri, dari Batam hingga Natuna.
“Pariwisata adalah sektor unggulan Kepri. Kami ingin anak-anak muda lokal menjadi pelaku utama, bukan hanya penonton,” ujar Diky.
Ia berharap dukungan anggaran dari APBN 2026 dapat memperluas jangkauan program ini, sehingga peluang kerja bagi masyarakat Kepri semakin terbuka lebar.(kar)