TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, menegaskan arah pembangunan daerah tidak boleh berhenti pada beton dan aspal.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurutnya, kesejahteraan masyarakat adalah prioritas utama yang ia jalankan bersama Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura.
“Pembangunan Kepri tidak boleh hanya terfokus pada infrastruktur, tetapi juga pada kesejahteraan rakyat,” ujar Ansar, Selasa (10/9/2025).
Sejak awal tahun anggaran 2025 hingga September ini, Pemprov Kepri telah menyalurkan berbagai program bantuan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Di antaranya, Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) senilai Rp2 juta per orang untuk 215 penerima di Tanjungpinang.
Selain itu, pemerintah juga menyalurkan BPJS Ketenagakerjaan Nelayan kepada 1.236 penerima manfaat dengan nilai total Rp249,1 juta. Dari program ini, lima nelayan telah menerima klaim sebesar Rp168,6 juta.
Sementara untuk sektor pertanian, BPJS Ketenagakerjaan Petani diberikan kepada 9.200 penerima di seluruh Kepri, termasuk 538 orang di Tanjungpinang dengan total manfaat Rp108,4 juta.
“Melalui langkah nyata dan bantuan yang tepat sasaran, kami ingin pembangunan Kepri benar-benar dirasakan masyarakat,” kata Ansar.
Ia menegaskan, berbagai program itu bukan sekadar angka di atas kertas, melainkan wujud kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.
Bantuan ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan.
“Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah,” ujarnya.
Ansar juga memastikan Pemprov Kepri terus menghadirkan program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di bidang pendidikan, sosial, maupun keagamaan.
“Kita ingin pembangunan di Kepri inklusif, tidak ada yang tertinggal,” tukasnya.(kar)
