TANJUNGPINANG (HAKA) – Kota Tanjungpinang mempunyai banyak cagar budaya, salah satunya kuburan Belanda. Namun kuburan ini tidak banyak orang yang mengetahuinya dan terkesan tidak terawat. Menurut sejarah, kuburan ini menjadi saksi awal Kolonialisme di Kota Gurindam.
Kuburan ini terletak tepatnya di pinggir Jalan Kamboja. Pantauan hariankepri.com kuburan ini terlihat tertutup dan tidak ada Juru Peliharanya (Jupil) dan seperti kurang perawatan.
“Penjaganya ada. Tapi saya jarang ketemu, sepertinya kalau rumput panjang aja mereka datang,” ujar beberapa warga sekitar yang tinggal disebelah kuburan tersebut.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang, Raja Kholidin mengatakan, terkait kuburan itu, sudah ada Jupilnya, dan pihaknya sudah menganggarkan untuk membayar tenaga honorer untuk bertugas membersihkan tempat itu.
“Jupilnya ada yang menjaga cagar budaya itu, dan dia sudah kita jadikan tenaga honorer untuk membersihkan makam tersebut,” ujarnya kepada hariankepri.com.
Dengan demikian, Kholidin akan memanggil petugas yang merawat makam ini, dan akan memberikan sanksi jika makam tersebut tidak dirawatnya.
“Nanti akan saya suruh kabidnya untuk memanggil Jupil tersebut, dan mengecek makam tersebut,” terangnya.(zul)
