BINTAN (HAKA) – Seorang pria meninggal dunia di salah satu rumah kontrakan, Kampung Pisang, Kelurahan Kijang, Bintan Timur, Minggu (26/10/2025) sore.
Kanit Reskrim Polsek Bintan Timur Ipda Daeng Salamun mengatakan, laki-laki itu bernama Amir Machmud (51) asal Nangatobong, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Dia bekerja sebagai nelayan di Kijang,” ucap Daeng saat dihubungi hariankepri.com.
Ia menerangkan, pihaknya bersama warga mengevakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bintan Kijang.
Hasilnya, tim medis menemukan sejumlah tanda-tanda signifikan pada tubuh korban. Di antaranya, kaku badan (rigor mortis) di seluruh tubuh.
Selain itu, ada pembusukan yang telah menghijau di perut kanan bawah, serta ada belatung pada mayat.
“Perkiraannya korban meninggal sudah 24 jam,” tutur Daeng.
Daeng menambahkan, pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian korban. Sehingga, mereka menolak autopsi terhadap jasad Amir itu.
“Karena, korban memiliki riwayat penyakit batuk kronis,” terangnya.
Lanjut Daeng mengatakan, pihaknya telah menyerahkan jenazah Amir ke pihak keluarga, untuk pemakaman di Kijang Kota.
“Di Tempat Pemakaman Umum, Km 25, Kijang,” imbuhnya.
Daeng menceritakan, penemuan mayat itu sempat menggegerkan warga Kijang Kota. Terutama, warga yang bermukim di Kampung Pisang.
Ia menerangkan, kronologi peristiwa meninggalnya, Almarhum Amir. Yakni, berawal kecurigaan dari rekan tetangga kamarnya bernama Rido Maruf.
“Karena, korban tidak beraktivitas dari pagi hingga sore hari. Bahkan, kamar tertutup sejak Sabtu (25/10/2025) malam,” tegas Daeng.
Saksi pun kata Daeng, memanggil dua rekan korban yang juga kontrak di kos tersebut, untuk mendobrak pintu kamar almarhum saat itu.
Ternyata, Amir telah meninggal dunia. “Selanjutnya, para saksi melaporkan peristiwa itu, ke ketua RT/RW, serta Bhabinkamtibmas,” tutupnya. (rul)




