TANJUNGPINANG (HAKA) – Wakil Gubernur Provinsi Kepri, Nyanyang Haris Pratamura menyebut, Provinsi Kepri mulai menarik perhatian investor asing, sebagai calon kuat pusat pengembangan Artificial Intelligence (AI) dan pusat data nasional.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurutnya, posisi strategis Provinsi Kepri yang berbatasan langsung dengan Singapura, didukung oleh infrastruktur yang terus berkembang, menjadikan Kepri sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pusat digital masa depan Indonesia.
“Kepri sekarang dilirik sebagai lokasi pengembangan AI dan pusat data oleh investor dari Tiongkok dan Singapura. Ini peluang besar yang tak boleh disia-siakan,” katanya, kepada hariankepri.com, kemarin.
Ia menegaskan, bahwa Pemerintah Provinsi Kepri sangat terbuka terhadap masuknya investasi digital, karena sektor ini dinilai mampu memberikan dampak jangka panjang terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
“Kita pastinya akan terbuka dengan investor, terlebih lagi hal ini dapat membantu membangun perekonomian daerah kita. Kita harus siap secara matang untuk pengembangan digital di masa mendatang,” tuturnya.
Nyanyang juga menyebutkan, bahwa ada sejumlah proyek infrastruktur yang tengah dipacu oleh pemerintah daerah saat ini, seperti pembangunan Jembatan Batam Bintan yang kini memasuki tahap finalisasi desain.
Termasuk kata Nyanyang, yakni perluasan kawasan Free Trade Zone (FTZ) ke Bintan dan Karimun, sebagai penopang utama daya saing Kepri di mata global.
“Dengan perluasan kawasan FTZ dan konektivitas antarwilayah yang lebih baik, Kepri siap menjadi pusat pertumbuhan baru di sektor digital,” tukasnya. (dim)
