SURABAYA (HAKA) – Pemerintah meluncurkan program akad massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800.000 debitur, dan peresmian Kredit Program Perumahan (KKP) secara serentak di 38 provinsi, Selasa (21/10/2025).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan, program ini fokus pada penciptaan lapangan kerja.
Ia menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp300 triliun pada 2025, khususnya pada sektor produktif dan padat karya.
“Setiap usaha yang melalui KUR rata-rata menyerap 3 hingga 5 tenaga kerja baru,” ujar Airlangga.
Dengan proyeksi 3,5 juta debitur, program ini berpotensi menyerap hingga 9,5 juta pekerja baru secara nasional.
Alokasi KUR ke sektor produksi menembus 60,6 persen dari total penyaluran, sebuah capaian tertinggi sepanjang sejarah program KUR.
Hal ini membuktikan keberpihakan pada sektor riil seperti industri manufaktur, pertanian, dan makanan/minuman.
Peluncuran KKP dengan alokasi tambahan Rp130 triliun, untuk mendukung sektor konstruksi dan penyediaan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Sementara itu, Wagub Kepri, Nyanyang Haris Pratamura menegaskan, bahwa pemprov turut menyukseskan program akad massal ini.
“KUR adalah wujud nyata kehadiran negara bagi rakyat kecil,” imbuhnya.
KUR merupakan instrumen utama pemerintah dalam memperkuat ekonomi rakyat. Melalui KUR, masyarakat kecil bisa naik kelas, mandiri, berdaya, dan sejahtera.
“Hingga semester I 2025, penyaluran KUR di Kepri mencapai Rp793,5 miliar kepada 10.695 debitur, dengan mayoritas di Kota Batam,” ujarnya
Nyanyang mengatakan, untuk mengatasi tantangan di wilayah kepulauan, pemprov melengkapi program nasional dengan inisiatif lokal subsidi margin nol persen.
“Sinergi kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan perbankan jadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi,” tukasnya. (adv)




