DINAMIKA birokrasi di Provinsi Kepri kembali menghangat, setelah masa pengabdian Adi Prihantara, sebagai Sekdaprov Kepri berakhir.
Fokus kini beralih pada siapa sosok definitif yang akan menduduki kursi dirijen Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut.
Jabatan Sekdaprov bukanlah sekadar jabatan administratif biasa. Sekda panglima tertinggi birokrasi, dan penentu ritme kerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Termasuk, menjadi jembatan vital antara kebijakan politik kepala daerah (Gubernur) dan pelaksanaannya di lapangan.
Karenanya, pemilihan Sekda definitif selalu menjadi sorotan tajam, terutama di mata publik dan internal pemerintahan.
Berdasarkan informasi yang beredar kencang di lingkungan Pemprov Kepri dan informasi yang diperoleh hariankepri.com, ada tiga nama calon kuat mengisi posisi strategis ini.
Ketiga figur tersebut adalah, Abdullah, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kepri.
Kemudian ada nama Luki Zaiman Prawira, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Kepri.
Yang ketiga ada nama Aries Fhariandi, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Barenlitbang) Kepri.
Tiga nama ini mewakili wajah-wajah birokrat senior dengan rekam jejak yang solid di berbagai posisi kunci.
Abdullah, merupakan figur yang berhasil menggenjot pendapatan daerah, sebuah aspek krusial bagi kemandirian fiskal Kepri dan juga dikenal “orang dekat” Ansar Ahmad.
Abdullah juga satu-satunya dari tiga nama ini, yang merupakan birokrat tulen, yang meniti karir sejak awal sebagai PNS Pemprov Kepri, alias “bukan pemain impor” dari Pemda lain di Kepri.
Luki Zaiman Prawira, dengan pengalaman di Asisten II, diyakini memiliki pemahaman mendalam tentang sektor ekonomi dan pembangunan.
Sementara itu, Aries Fhariandi dari Barenlitbang, adalah sosok yang memegang kendali perencanaan dan visi jangka panjang pembangunan daerah.
Ketiganya memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Namun, yang pasti, pemilihan Sekdaprov tidak hanya diukur dari kecerdasan manajerial semata.
Melainkan juga kemampuan lobi dan sinergi, baik ke pusat maupun ke daerah kabupaten/kota di Kepri. Kualitas kepemimpinan Sekda sangat menentukan stabilitas politik dan kecepatan administrasi.
Menanti Keputusan Tepat Gubernur
Gubernur Kepri Ansar Ahmad pemegang peran utama, untuk menetapkan Pejabat (Pj) Sekdaprov, sebelum proses lelang jabatan definitif dibuka.
Keputusan Gubernur Ansar akan sangat menentukan arah gerak pemerintahan beberapa bulan ke depan.
Publik berharap, penunjukan ini tidak hanya berdasarkan pada kedekatan personal, tetapi murni atas dasar profesionalitas, integritas, dan kapasitas untuk menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan ASN.
Tugas Sekda baru akan sangat berat. Yakni, memastikan transisi mulus pasca-pensiunnya Adi Prihantara. Kemudian, mengakselerasi realisasi anggaran dan program pembangunan.
Siapa pun yang terpilih dari bursa panas ini, ia adalah sosok yang dipercaya memanggul tugas berat memimpin ribuan ASN di Bumi Segantang Lada.
Harapannya, Sekdaprov yang baru adalah Dirijen Terbaik yang mampu menyelaraskan setiap instrumen birokrasi menjadi harmoni pembangunan yang Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya. Kita nantikan kejutan dari Gubernur Kepri. (red)




