
TANJUNGPINANG (HAKA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri berupaya, ekspor ikan hidup di Kabupaten Anambas dan Natuna bisa kembali berlanjut ke Hong Kong.
Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura menyampaikan, bahwa ekspor ikan hidup tersebut sempat berhenti sejak bulan Februari 2025 yang lalu.
Oleh karena itu, Kepri melakukan audiensi bersama Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Abdul Kadir Jailani untuk membahas hal tersebut.
“Kita sudah melakukan audiensi dengan pusat, agar pusat bisa menyediakan fasilitas untuk kita menjalin kembali komunikasi dengan otoritas di Hongkong,” ujarnya, kepada hariankepri.com, kemarin.
Upaya tersebut, kata Nyanyang, bertujuan agar ekspor yang sudah berlangsung puluhan tahun dapat kembali berjalan normal tanpa adanya hambatan.
“Saat ekspor ini terhenti, pelaku usaha budidaya ikan dan nelayan menjerit. Maka dari itu, upaya ini kita lakukan sebagai langkah awal dalam melanjutkan ekspor ikan hidup ini,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Aspasaf Kemenlu, Abdul Kadir Jailani, mengaku bersedia untuk membantu Pemerintah Provinsi Kepri secara optimal.
“Pasti akan segera kita tindak lanjuti permohonan ini, kami akan berkoordinasi dengan KJRI di Hongkong,” tuturnya.
Selain itu, Abdul juga berupaya akan menemukan solusi yang tepat, demi keberlangsungan ekspor ikan hidup di kedua wilayah tersebut.
“Kemungkinan kita juga akan buka ekspor ikan hidup ke pasar alternatif lainnya,” tutupnya. (dim)