TANJUNGPINANG (HAKA) – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, menegaskan, hingga kini belum menerima laporan terkait kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kepri.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pernyataan ini ia sampaikan, merespons maraknya kabar keracunan MBG di sejumlah provinsi.
Oleh karena itu, Ansar menekankan, setiap dapur penyedia MBG atau SPPG di Kepri wajib memiliki ahli gizi dan ketua tim yang mengawasi kebersihan makanan secara ketat.
“Aspek higienitas menjadi perhatian utama. Itu yang selalu saya tekankan ke dapur SPPG,” ujarnya, kepada hariankepri.com, di Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, kemarin.
Ansar mencontohkan, saat meninjau dapur SPPG di Karimun bersama Wagub Kepri. Saat itu ia mendapati seekor lalat, masuk ke area dapur.
“Langsung saya tegur. Tidak boleh ada lalat di dapur. Pintu SPPG wajib tutup kawat kasa,” tegas Ansar.
Menurutnya, hal kecil seperti itu sangat penting demi menjaga makanan tetap aman.
Kalau lalat saja bisa masuk, anak-anak bisa terancam kesehatannya.
“Oleh karena itu, saya selalu ingatkan standar kebersihan kepada semua pengelola SPPG,” tegasnya.
Ansar berharap seluruh penyelenggara SPPG di Kepri menjalankan prosedur penyajian MBG sesuai aturan. Dengan begitu, distribusi makanan dapat berjalan lancar dan aman bagi siswa.
Lebih lanjut Wagub Nyanyang menambahkan, Pemprov Kepri terus mengebut pembangunan SPPG. Hingga kini, Kepri telah memiliki 127 unit SPPG dari target 253 unit.
“Targetnya, seluruh daerah termasuk pulau terluar bisa terlayani secara merata,” ujarnya.
Selain itu, kata Nyanyang, Kepri kini masuk lima besar provinsi dengan capaian terbaik secara nasional dalam pelaksanaan Program MBG.
“Hingga Agustus 2025, progres MBG di Kepri telah menembus 23 persen dari total target 516.419 penerima manfaat,” katanya.(kar)